Oleh Alex Sariwating

Ambon, 29/6 (Antaranews Maluku) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Maluku menyatakan belum ada laporan pelanggaran Pilkada Maluku yang disampaikan pasangan calon gubernur - wagub maupun tim sukses dan partai politik pengusung.

Ketua Bawaslu Maluku Abdullah Ely yang dikonfirmasi Jumat mengatakan sejak pencoblosan hingga penghitungan suara pada 29 Juni 2018 belum ada laporan pelanggaran yang disampaikan.

"Kami tetap siaga untuk menerima laporan pelanggaran maupun keberatan yang kemungkinan disampaikan untuk diproses sesuai ketentuan perundang-undangan," ujarnya.

Hanya saja, dia mengingatkan, yang hendak melaporkan sebaiknya dilengkapi saksi maupun bukti sehingga prosesnya bisa ditangani hingga tuntas.

"Bawaslu Maluku siap menegakkan hukum sesuai ketentuan perundang - undangan dengan tidak diintervensi maupun desakan dari siapa pun," kata Abdullah.

Dia mengemukakan masih ada tenggat waktu untuk menyampaikan laporan maupun keberatan. Apalagi, masih tahapan penghitungan suara secara berjenjang.

"Jadi silakan menyampaikan laporan dengan dukungan saksi maupun bukti lengkap agar dikemudian hari Bawaslu tidak dituding berpihak untuk pasangan calon gubernur - wagub Maluku tertentu bila prosesnya dihentikan," kata Abdullah.

Catatan Antara, berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan lembaga survei Konsultan Citra Indonesia (KCI) jaringan LSI Network menempatkan pasangan calon Murad Ismael - Barnabas Orno memperoleh angka tertinggi 40,63 persen dari 85,67 persen sampel 300 TPS yang telah masuk.

Posisi kedua ditempati petahana Gubernur Maluku Said Assagaff dan Anderias Rentanubun yang memperoleh 32,10 persen.

Posisi ketiga ditempati pasangan calon jalur perseorangan, Herman Koedoeboen - Abdullah Vanath yang memperoleh 27,27 persen.

Peneliti KCI Ikram yang didampingi Risakotta Sangadji itu mengatakan, margin of error hanya 1 persen.

Dia menjelaskan, pasangan calon yang memenangi Pemilihan Gubernur dan Wagub Maluku periode 2019 - 2024 antara lain mampu menarik sentimen gubernur baru dan kegiatan blusukan di atas rata - rata pasangan calon lainnya.

Selain itu, fragmentasi dukungan di pemilih Kristen dan tingginya golongan putih (Golput).

"Kami mencatat hanya 74,36 persen partisipasi pemilih dari DPT Pilkada Maluku sebanyak 1.149.990 orang yang tersebar pada 3.358 TPS di 11 kabupaten/ kota di Maluku," kata Ikram.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018