Ambon, 9/7 (Antaranews Maluku) - Stok beras milik Perum Bulog Divisi Regional Maluku cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut hingga tiga bulan ke depan.

"Stok beras cukup banyak sekarang ini, karena itu warga yang berdiam di Provinsi Maluku maupun Maluku Utara pada umumnya tidak perlu khawatir menghadapi musim hujan yang hingga kini masih terus berlangsung," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Maluku Armin Bandjar di Ambon, Senin.

Armin memerinci stok yang ada itu yakni beras yang terdapat di Gudang Bulog Maluku sebanyak 12,779 ton beras jenis PSO + komersial lima persen dan beras komersial 15 persen sebanyak 1.686 ton.

"Beras-beras ini terbagi pada gudang Bulog di Kota Ambon untuk beras jenis PSO sebanyak 3,360 ton, dan beras komersial lima persen sensebanyak 2,961 ton, dan komersial? 15 persen sebanyak 590 ton," ujarnya.

Sedangkan yang ada di Gudang Bulog Kota Tual beras jenis PSO sebanyak? 1,383 ton, beras komersial lima persen sebanyak 650 ton, dan komersial 15 persen sebanyak 596 ton, di Mako Kabupaten Pulau Buru terdapat beras jenis PSO sebanyak 759 ton.

Sedangkan untuk gudang Bulog yang terdapat di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara tercatat untuk beras jenis PSO sebanyak 1,477 ton, beras komersial jenis lima persen sebanyak 500 ton, dan komersial 15 persen sebanyak 500 ton.

Armin mengatakan gudang Bulog di Ternate yang merupakan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara tetapi masih masuk dalam wilayah Devisi Regional Perum Bulog Maluku.

"Jadi stok beras Perum Bulog Maluku saat ini cukup banyak, apa lagi akan masuk lagi sebanyak 3,500 ton lebih dari Sulawesi Selatan yang akan mengisi gudang-gudang Bulog di Kota Ambon Kota Tual, maupun Ternate (Malut)," ujarnya.

Disinggung kegiatan pasar murah, Armin mengatakan saat ini Bulog Maluku masih melaksanakan oprerasi pasar dengan menjual beras Rp10.000 per kg melalui kerja sama dengan beberapa pedagang yang ada di pasar Mardika maupun Pasar Batu Merah.

"Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar dan tidak terjadi perubahan harga naik melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah," katanya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018