Ternate, 15/8 (Antaranews Maluku) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) di hari ketiga mengerahkan armadanya untuk mencari KM Kairos yang hilang kontak saat melakukan pelayaran dari Kota Bitung ke Pulau Batang Dua.

Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Muhammad Arafah, di Ternate, Rabu, membenarkan tim SAR gabungan sejak pagi telah melakukan pencarian terhadap KM Kairos terutama di perairan Batang Dua.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, kapal yang memuat 18 penumpang itu kandas di pulau antara Bitung dan Batang Dua.

Kapal itu bertolak dari Bitung menuju Pulau Batang Dua sejak Minggu (12/8) sekitar pukul 02.00 Wita tanpa sepengetahuan petugas Dermaga Ruko, Bitung.

Seharusnya, sesuai jadwal KM Arios telah tiba di Pulau Batang Dua pukul 14.00 WIT, namun hingga Senin (13/8) sore kapal tersebut belum tiba dan kehilangan kontak.

"Kapal dengan 18 orang penumpang bermuatan bahan pokok masyarakat itu dengan waktu tempuh sekitar 11 jam, namun, sampai saat ini belum tiba di tempat tujuan," ujarnya.

Dia mengatakan, tim Basarnas mendapatkan informasi mengenai hilangnya kapal itu dari Ketua GPM Ternate, Simon Suyanto bahwa KM Kairos yang direncanakan tiba TW 0812 12.00, tetapi hingga saat ini belum tiba di pelabuhan Pulau Mayau.

Kapal berukuran sekitar 10 meter dengan kapasitas 10 GT dengan warna lambung kuning muda hingga kini masih dicari oleh tim Basarnas gabungan.

Sementara itu, 18 penumpang yang hilang bersama KM Karios diantaranya Yuniawan Salu Nahkoda (43 tahun), Yuswan Salu, Nus Nora (ABK), Abraham Salu (33 tahun), Darwan Pugutu (56 tahun), Shela Pugutu (24 tahun), Lany Guyen (23 tahun), Dewi Pugutu (23 tahun), Regina Katty (13 tahun), Tony Lupa (58 tahun), La Ode (32 tahun), Yohanes Pugutu (27 tahun), Rini Noho (30 tahun), Rebeka Kole (52 tahun), Susan Manahampi (36 tahun),? Ani Pugutu (45 tahun), Jeklin Pugutu (22 tahun), Ririn Guyen (19 tahun).

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018