Ambon, 23/8 (Antaranews Maluku) - Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menyesalkan pernyataan yang disampaikan pakar media sosial Shafiq Pontoh, saat acara Ngobrol Pintar (ngopi) di salah satu stasiun tv swasta.

Shafiq Pontoh dalam acara tersebut menyatakan bahwa anak muda di Ambon belum melek media sosial (medsos), berdasarkan survei yang dilakukan pada 2017.

"Sebagai orang Ambon saya kecewa apalagi selaku Wali Kota, karena menurut saya testimoni yang disampaikan Shafiq itu itu sama sekali tidak akurat dan benar," katanya di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, pernyataan yang disampaikan Shafiq tidak sesuai dengan fakta di lapangan, karena baik anak muda, anak kecil hingga orang tua di Ambon sangat paham penggunaan dan pemanfaatan media sosial (Medsos).

"Saat melakukan survei Shafiq menggunakan sampel apa, kapan dan di mana lokasinya, apakah itu di Ambon atau di luar kota Ambon?" katanya.

Richard memastikan masyarakat Ambon sangat fasih menggunakan Medsos, baik untuk kepentingan pribadi maupun bisnis, sehingga ketika mengatakan anak muda Ambon belum melek Medsos, maka hal itu menjadi sesuatu yang sangat disesalkan.

Masyarakat Ambon, lanjutnya, merasakan bahwa apa yang disampaikan Shafiq itu tidak benar, sehingga timbul berbagai reaksi di Medsos bahkan pemberitaan di media.

"Saudara Shafiq memang telah menyampaikan permohonan maaf, tetapi dia tidak mengerti betul psikologi sosial masyarakat kota Ambon yang sangat aktif merespon berbagai persoalan yang terjadi apalagi terkait harga diri," tandas Richard.

Shafiq hadir sebagai pembicara dalam acara Ngopi di Kompas TV pada Selasa (21/8). Shafiq mengatakan hanya sedikit anak muda Ambon memiliki akun Medsos.

Dalam acara tersebut dia mengatakan, Waktu saya di Ambon, jelas-jelas anak muda semua, saya tanya ada yang pake Facebook nggak? Cekikan semua, itu mah ibu bapak saya yang pakai, bahasa kasarnya seperti itu.

Ada yang pakai Twitter nggak, angkat tangan? Itu celingukan, seperti menanyakan itu benda apa?

Lalu saya tanya Instagram, sedikit yang angkat tangan. Saya bertanya lagi mungkin Line, tidak juga. Oh ternyata banyak yang pakai Blackberry Messenger (BBM).

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018