Ternate, 14/9 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) mengimbau para eksportir memanfaatkan Pelabuhan Ahmad Yani Ternate untuk merealisasikan ekspor, terutama yang komoditasnya dari provinsi itu.

"Fasilitas di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate kini terus ditingkatkan untuk mendukung kelancaran aktivitas bongkar muat barang dari kapal ke pelabuhan atau sebaliknya, termasuk kontainer untuk tujuan ekspor," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Malut, Ismail di Ternate, Jumat.

Salah satu fasilitas di pelabuhan terbesar di wilayah Malut itu yang akan ditingkatkan adalah alat bongkar muat kontainer, yang mampu melakukan bongkar muat peti kemas dengan berat 40 ton sedikitnya 25 kontainer per jam.

Selain itu, menurut dia, Kementerian Perhubungan juga akan menambah lapangan penumpukan kontainer di Pelabuhan Ahmad Yani seluas 8.000 meter persegi, yang akan dikerjakan mulai tahun 2018 ini.

Panjang dermaga Pelabuhan Ahmad Yani, termasuk kedalaman laut sekitar pelabuhan itu, juga cukup dalam sehingga kapal yang akan bersandar untuk memuat dan menurunkan petik emas tidak mengalami kesulitan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Malut, Asrul Gailea mengaku selama ini banyak komoditas dari Malut, khususnya hasil perkebunan dan perikanan yang ekspornya dilakukan melalui daerah lain, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Kondisi itu mengakibatkan Malut sulit untuk mengetahui secara pasti volume komoditas dari daerah ini yang menembus pasar ekspor setiap tahunnya, karena eksportir mencatatkannya sebagai komoditas dari daerah tempat dilakukan ekspornya.

"Semakin meningkatnya fasilitas Pelabuhan Ahmad Yani Ternate serta adanya pelayanan administrasi kepabeanan dan fasilitas Karantina di Ternate diharapkan seluruh komoditas ekspor Malut direalisasikan dari daerah ini," katanya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018