Ternate, 20/9 (Antaranews Maluku) - Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikut Pasca-Imunisasi (KIPI) Maluku Utara menyatakan kematian Riski dan Eka bukan akibat imunisasi Measles Rubella (MR).

Ketua Komda KIPI Malut Nani Harmein di Ternate, Kamis mengatakan La Ode Riski Barakati (6) dan Eka Safitri 1,9 tahun memang meninggal setelah mendapat imunisasi MR.

Tetapi sesuai hasil analisa terhadap data-data terkait kedua anak itu, yang dilakukan tim dokter Komisi Nasional (Komnas) KIPI di Jakarta, disimpulkan keduanya meninggal akibat infeksi yang sudah diderita sebelum mendapat imunisasi MR.

Menurut dia, La Ode Riski Barakati asal Kota Ternate mendapat imunisasi MR pada 4 September 2018 dan meninggal 16 September 2018 sesuai hasil analisa tim dokter di Komnas KIPI di Jakarta sejak awal telah menderita radang otak akibat infeksi virus.

Kesimpulan ini didasarkan pada data-data klinis dan pengakuan orang tua bersangkutan bahwa menunjukan gejala lemas dua hari setelah mendapat imunisasi MR dan itu berarti sudah terserang infeksi virus sekitar dua pekan sebelum mendapat imunisasi MR.

Begitu pula, Eka Safitri asal Subaim, Kabupaten Halmahera Timur, sesuai hasil analisa tim dokter di Komnas KIPI menderita infeksi ginjal, yang sudah diidap anak itu jauh sebelum mendapat imunisasi MR pada 20 Agustus 2018.

Oleh karena itu, para orang tua di Malut yang anaknya belum mendapat imunisasi MR diimbau untuk tetap tidak takut membawa anaknya ke puskesmas untuk mendapat imunisasi itu agar memiliki kekebalan terhadap penyakit campak dan rubella.

Sebelumnya La Ode Usman, ayah dari La Ode Barakati, meyakini putra sulungnya itu meninggal akibat imunisasi MR, karena gejala yang dialami anaknya sama dengan gejala yang ditimbulkan oleh anak yang terkena efek imunisasi MR.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018