Ambon, 28/9 (Antaranews Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Provinsi Maluku menyosialisasikan kegiatan "Sekolah Sungai" yang merupakan gerakan pengurangan risiko bencana (PRB).

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Ambon M. Abdul Aziz di Ambon, Kamis mengatakan, sosialisasi sekolah sungai merupakan gerakan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas, yang bertujuan membentuk komunitas di sepanjang sungai.

"Tahap awal difokuskan di sungai Batu Gajah, mengingat di kawasan tersebut kita sudah punya komunitas perintis, yang diharapkan mampu menjadikan kawasan sungai contoh bagi kawasan lain dan membangun kesadaran mengurangi risiko bahaya di tingkat komunitas," katanya.

Ia mengatakan, komunitas sekolah sungai merupakan perwujudan aksi kolaborasi pemerintah, TNI-Polri, swasta dan masyarakat untuk terlibat dalam gerakan aksi nyata restorasi sungai.

"Melalui program ini kita berupaya meningkatkan restorasi sungai yang ditindaklanjuti dengan upaya konservasi sumber daya alam dan mitigasi bencana," ujarnya.

Dijelaskannya, program sekolah sungai di tahun 2018 dipusatkan di Kelurahan Batu Gajah kecamatan Sirimau,? selanjutnya akan dilakukan di sungai lainnya seperti Wairuhu, Galala dan Batu Merah.

Konservasi SDA yang dilakukan yakni memanen air hujan agar masyarakat bisa manfaatkan air hujan untuk konsumsi sehari-hari.

Selain itu akan dilakukan pemilahan sampah yakni bagaimana proses reduksi sampah supaya jangan langsung dibuang, tetapi dapat dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat.

"Sasaran terakhir dengan melakukan proses menyetrum air sungai, dengan cara mempengaruhi PH air baik basah maupun asam tergantung kebutuhan bahan baku air hujan, supaya masyarakat mempunyai nilai tambah dari air hujan yang dipanen," kata Abdul.

Setelah sosialisasi sekolah sungai, tahapan berikutnya dilakukan pengembangan komunitas, dengan menghadirkan narasumber yang merupakan fasilitator nasional dan telah melakukan pengembangan komunitas di daerah lain.

Sesuai tahapan 10 Oktober 2018 akan dilakukan apel aksi sekolah sungai dengan kegiatan bersih sungai dan penanaman di sepanjang bantaran sungai.

"Kegiatan apel siaga yang dilakukan berupa pengukuhan komunitas dan pembersihan sungai target diikuti 1.000 relawan yang mewakili seluruh unsur pada bulan November 2018," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018