Ambon, 4/10 (Antaranews Maluku) - Satu lagi korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Grito Kailola (30) dimakamkan di Desa Seilale, Nusaniwe, Kota Ambon, Kamis petang.
Keluarga Grito di Ambon, Novy Pinontoan dikonfirmasi, Kamis malam, membenarkan korban dimakamkan berdekatan dengan putrinya, Syamira Almanda (7) disapa Sasha.
Sasha telah dimakamkan pada Rabu(3/10) malam.
Novy yang Pemred SKH Suara Maluku terbitan Kota Ambon itu mengemukakan, jenazah Grito setelah tiba di bandara internasional Pattimura Ambon langsung dibawa ke desa asalnya, Seilale untuk dimakamkan sesuai rekomendasi dokter rumah sakit Pelamonia, Makassar.
Grito ditemukan meninggal pada Senin(1/10) siang, sedangkan Sasha 29 September 2018.
"Kami (keluarga) di Ambon minta jenazah keduanya dipulangkan untuk dimakamkan di sini," ujar Novy.
Sayangnya, istri Grito, Patricia Tuhumury/Kailola (30) yang karyawan PT. Sampoerna Cabang Palu belum ditemukan.
Novy mengutip penjelasan manajemen PT. Sampoerna Cabang Palu bahwa saat gempa, Patricia sedang bekerja di kantornya.
Sedangkan, suaminya, Grito setelah menjemput Sasya yang saat ini siswa kelas dua SD bermaksud mengecek Patricia di kantor karena khawatir guncangan gempa.
"Kemungkinan saat Grito dan Sasya tiba di kantor dilanda tsunami karena lokasinya berada di pantai Palu," ujar Novy mengutip penjelasan manajemen PT. Sampoerna Cabang Palu.
Keluarga Patricia di Ambon sangat bersedih karena dia bersama Grito dan Sasya baru kembali ke Palu pada 24 September 2018. Mereka berada di Ambon untuk menghadiri pemakaman ayah Patricia pada 22 September 2018.
"Kami mendoakan agar Patricia segera bisa ditemukan dalam kondisi apapun," tandas Novy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
Keluarga Grito di Ambon, Novy Pinontoan dikonfirmasi, Kamis malam, membenarkan korban dimakamkan berdekatan dengan putrinya, Syamira Almanda (7) disapa Sasha.
Sasha telah dimakamkan pada Rabu(3/10) malam.
Novy yang Pemred SKH Suara Maluku terbitan Kota Ambon itu mengemukakan, jenazah Grito setelah tiba di bandara internasional Pattimura Ambon langsung dibawa ke desa asalnya, Seilale untuk dimakamkan sesuai rekomendasi dokter rumah sakit Pelamonia, Makassar.
Grito ditemukan meninggal pada Senin(1/10) siang, sedangkan Sasha 29 September 2018.
"Kami (keluarga) di Ambon minta jenazah keduanya dipulangkan untuk dimakamkan di sini," ujar Novy.
Sayangnya, istri Grito, Patricia Tuhumury/Kailola (30) yang karyawan PT. Sampoerna Cabang Palu belum ditemukan.
Novy mengutip penjelasan manajemen PT. Sampoerna Cabang Palu bahwa saat gempa, Patricia sedang bekerja di kantornya.
Sedangkan, suaminya, Grito setelah menjemput Sasya yang saat ini siswa kelas dua SD bermaksud mengecek Patricia di kantor karena khawatir guncangan gempa.
"Kemungkinan saat Grito dan Sasya tiba di kantor dilanda tsunami karena lokasinya berada di pantai Palu," ujar Novy mengutip penjelasan manajemen PT. Sampoerna Cabang Palu.
Keluarga Patricia di Ambon sangat bersedih karena dia bersama Grito dan Sasya baru kembali ke Palu pada 24 September 2018. Mereka berada di Ambon untuk menghadiri pemakaman ayah Patricia pada 22 September 2018.
"Kami mendoakan agar Patricia segera bisa ditemukan dalam kondisi apapun," tandas Novy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018