Ambon, 30/9 (Antaranews Maluku) - Pelaksanaan ibadah Minggu di Ambon, mendoakan peristiwa gempa tektonik yang menguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada pada Jumat, (28/9) petang sekitar pukul 18.02 WITA dan menyebabkan tsunami sehingga ratusan warga meninggal dan luka serta bangunan mengalami rusak ringan hingga berat.
Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt Ates Werinussa, M.Si, saat memimpin ibadah Minggu di gereja Permata Kasih, Jemaat GPM Passo Selatan mengajak umat agar meluangkan waktu beberapa saat mendoakan peristiwa gempa yang menguncang Palu dan Donggala, Sulteng serta Mamuju, Sulawesi Barat.
Dia prihatin dengan musibah yang mengakibatkan ratusan warga meninggal maupun luka serta bangunan mengalami rusak ringan hingga berat.
"Doakan agar keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi musibah tersebut dan pemerintah segera menyalurkan bantuan, terutama makanan dan kebutuhan hidup mendesak," ujarnya.
Imbauan serupa juga untuk mendoakan korban gempa tektonik di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hingga saat ini masih membutuhkan bantuan pemerintah maupun berbagai pihak dalam rangka proses pemulihan.
"Kami perlu mendoakan sesama anak bangsa Indonesia sebagai cerminan jalinan keharmonisan antarumat beragama," kata Ates.
Apalagi, Maluku dan Maluku Utara pernah mengalami musibah tragedi kemanusiaan yang meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan.
"Marilah kita mendoakan agar pertistiwa tersebut jangan terulang kembali, termasuk kemungkinan gempa tekonik dan tsunami karena Maluku berdasarkan penelitian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) termasuk daerah rawan musibah tersebut," jelasnya.
Dia juga mengajak jemaat agar tekun berdoa dan meminta perlindungan dari Tuhan Yesus agar Maluku terhindar dari bencana alam.
"GPM saat ini mengembangkan diri sebaga gereja orang basudara (bersaudara) sehingga bersama MUI, Keuskupan Ambon, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) sering berdoa bersama bagi Maluku maupun Indonesia secara umum agar terhindar dari bencana," terang Ates.