Banda Naira, Maluku, 22/10 (Antaranews Maluku) - Banda Internasional Island Life Sketchwalk 2018 yang diikuti puluhan seniman gambar sketsa (Sketchers) dari dalam dan luar negeri di Kepulauan Banda, kabupatren Maluku Tengah, 19 - 24 Oktober, bertujuan mengingatkan kembali sejarah dan masa kejayaan kepulauan tersebut.

"Kegiatan menggambar sketsa secara bersama-sama ini bertujuan mengingatkan kembali masyarakat di tanah air bahkan dunia akan kejayaan masa lampau Kepulauan Banda sebagai pulau penghasil rempah-rempah yang menjadi rebutan bangsa Eropa di masa lampau," kata Ketua Indonesia Urban Sketchers Yanuar Ikhsan, di Banda Naira, ibu kota Kepulauan Banda, Minggu.

Yanuar datang bersama tujuh orang Sketchers asal Jakarta, Surabaya, Ambon, Singapura dan Portugal. Mereka menjadi instruktur untuk mengajarkan cara menggambar yang baik kepada siswa SD dan SMP Banda yang menjadi peserta kegiatan tersebut.

Yanuar mengaku, selama ini pihaknya banyak menggelar kegiatan serupa dan terfokus di Pulau Jawa, padahal wilayah lain di Indonesia Timur termasuk Maluku dan Kepulauan Banda sangat kaya akan aneka potensi maupun ragam kehidupan masyarakatnya yang layak untuk dipublikasikan secara luas melalui gambar sketsa.

Baca juga: Puluhan seniman berpartisipasi dalam Banda International Sketchwalk

"Karena itu kamu mulai melirik dan mengalihkan kegiatan seperti ini ke daerah lain di luar Pulau Jawa, terutama Indonesia Timur, dengan menggandeng komunitas Sketchers. Kegiatan di Kepulauan Banda merupakan yang pertama dilakukan di luar Jawa," katanya.

Dia menegaskan, kegiatan menggambar bersama melibatkan siswa SD dan SMP di Pulau Banda bertujuan membangkitkan kepekaan mereka dengan keadaan sekitarnya dan menuangkannya dalam berbagai ide seni kreatif termasuk menggambar sketsa.

"Dengan menggambar selain menciptakan ruang kreatif, anak-anak juga menjadi lebih peka dengan keadaan serta lingkungan sekitar dan dapat menghasilkan sesuatu untuk memperkenalkan daerahnya dan bermanfaat di masa mendatang," tandasnya.

Dia menambahkan di masa mendatang generasi muda Kepulauan Banda sudah dapat berkontribusi dan membangun daerahnya melalu gambar atau sketsa, sehingga tidak perlu merantau keluar daerahnya.

"Hasil gambarnya juga dapat dipublikasikan dengan memanfaatkan kecepatan perkembangan media sosial, sehingga berdampak memperkenalkan kembali kejayaan Kepulauan Banda di dunia internasional, sehingga semakin banyak wisatawan dalam dan luar negeri tertarik untuk datang berkunjung," tandas Yanuar.

Sedangkan Public Relation Indonesia Urban Sketchers, Donal Saluling menegaskan, publikasi tentang sejarah kejayaan Kepulauan Banda di masa lalu maupun keindahan serta kekayaan alam yang melimpah perlu terus dipublikasikan, termasuk melalui gambar.

"Banda memiliki nilai sangat panjang dalam sejarah bangsa Indonesia, tetapi masih banyak warga yang tidak mengetahuinya dengan baik. Karena itu publikasi melalui berbagai cara termasuk gambar perlu dilakukan terus-menerus," katanya.

Donal mencontohkan, saat hendak ke Banda untuk menjadi instruktur Banda Internasional Island Life Sketchwalk 2018, masih ada warga yang mengira Kepulauan Banda berada di provinsi Aceh dan bukan di Maluku.

"Ini membuktikan bahwa belum semua masyarakat di tanah air tahu letak Kepulauan Banda maupun sejarah masa lampau bahwa daerah ini pernah menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa karena rempah-rempah, terutama pala dan cengkeh," tandasnya.

Menurutnya, dengan mengajarkan anak-anak dan generasi muda Banda memvisualisasikan keindahan alam maupun kondisi kota tua Banda Naira yang dihiasi bangunan-bangunan tua peninggalan abad ke-16 melalui media gambar, dapat menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap daerahnya sendiri.

"Kepulauan banda ini sangat indah dan cantik. Dengan menggambar bersama, maka akan tumbuh rasa cinta daerah sejak dini, sekaligus membagikan hasil karyanya melalui media sosial agar semakin dikenal masyarakat di tanah air maupun dunia internasional, dan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah ini," ujarnya.
 
Siswa SD dan SMP Banda Naira, Banda, kabupaten Maluku Tengah foto bersama setelah mengikuti kelas gambar sketsa di acara Banda Sketchwalk 2018 di Banda Neira. (Jimmy Ayal)

Pada kegiatan yang diprakarsai Indonesia`s Sketchers, Maluku Sketchwalk dan pemkab Maluku Tengah dan berlangsung hingga 24 Oktober mendatang, puluhan siswa SD dan SMP serta generasi muda yang tergabung dalam komunitas Banda Sketcwalk, akan menggambar bersama di beberapa pulau diantaranya di Pulau Pusang, Pulai Ai, Pulau Rhun, Pulau Lontor dan Pulau Hatta.

Seluruh hasil sketsa para peserta maupun instruktur selain akan dipamerkan pada hari terakhir di lokasi Istana Mini, juga akan dibukukan sebagai dokumentasi penting yang menceritakan tentang keindahan alam maupun tapak sejarah masa lalu di Kepulauan Banda.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018