Ternate, 26/10 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) diminta membenahi Benteng Kastela, karena situs sejarah peninggalan Portugis itu terlihat tidak terawat dan di beberapa bagian mulai rusak.

"Benteng Kastela itu memiliki nilai historis bagi Ternate, karena di benteng itu Sultan Khairun dibunuh secara licik oleh Portugis," kata salah seorang pemerhati budaya di Ternate, Muhammad Saiful, Kamis.

Selain itu, benteng yang dibangun Portugis pada abad ke-15 itu menjadi saksi bisu atas kepahlawanan para pejuang Kesultanan Ternate di bawah kepemimpinan Sultan Babullah saat mengusir Portugis dari bumi Ternate, yang saat itu menjadi rebutan bangsa Eropa karena kekayaan rempahnya.

Menurut dia, kalau pun Pemkot Ternate tidak bisa melakukan revitalisasi Benteng Kastela itu, karena keterbatasan anggaran, maka seharusnya dilakukan adalah menjaga kebersihannya agar terlihat rapi dan indah.

Apalagi Benteng Kastela itu selama ini banyak dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga dengan kondisinya seperti itu pasti akan memberi kesan tidak baik.

Sebelumnya Walikota Ternate, Burhan Abdurahman mengatakan Pemkot Ternate sudah memprogramkan melakukan revitalisasi terhadap seluruh benteng yang ada di Ternate, tetapi karena keterbatasan anggaran, maka dilakukan secara bertahap dan saat ini baru dilakukan di Benteng Oranje.

Pemkot Ternate tidak bisa seenaknya mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk revitalisasi benteng yang ada di Ternate, karena kewenangannya berada di pemerintah pusat.

Khusus mengenai kebersihan di Benteng Kastela, ia mengatakan Pemkot Ternate juga tidak bisa lengsung menanganinya, apalagi terkait dengan pengalokasian anggaran kebersihan, karena benteng itu masih menjadi tanggungjawab Pemprov Malut.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018