Langgur, 21/11 (Antaranews Maluku) - Bupati Maluku Tenggara M. Taher Hanubun menyatakan kekayaan alam daerah itu, khususnya kandungan minyak di Kei Besar dikembalikan, menyusul pengelolaannya oleh pihak luar.

"Nuhu Yut (Kei Besar) memiliki kandungan minyak, namun disayangkan saat ini kita kenal adanya Blok Kumawa dan Blok Aru I, serta Blok Aru II yang akan mengelola kekayaan tersebut," katanya di Langgur, Rabu.

Bupati menyatakan, Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2017 menetapkan Kei Besar masuk di urutan 151 sebagai wilayah terluar, lalu ditetapkan di Bapenas sebagai wilayah strategis di bidang pertahanan, ekonomi, sosial kemasyarakatan.

"Dan kita ketahui bersama, ternyata Nuhu Yut mulai dari ujung tanjung Burang sampai tanjung Weduar Feer ternyata mengandung minyak yang luar biasa, dan itu ada pada hasil penelitian," katanya.

Peta kandungan minyak jelas ada, tetapi akibat kelalaian, kekayaan itu telah berpindah alamat dengan adanya Blok Kumawa di ujung tanjung Burang yang saat ini digarap oleh Norwegia dan  dipusatkan di Kepulauan Aru, bukan di Kei Besar.

Selain itu, ada juga Blok Aru 1 dan Blok Aru 2 sehingga daerah ini tidak dapat sama sekali.

"Ini yang kita sesalkan, kenapa kekayaan kita hilang? Karena itu, kita akan minta Kementerian ESDM mengembalikan kekayaan itu ke kita," tandasnya.

Bupati Taher juga menyatakan, guna memuluskan langkah tersebut, pangkalan dan pelabuhan harus dibangun di wilayah Kei Besar, selain memanfaatkan yang sudah ada di Kei Kecil.

"Jika tidak, seluruhnya akan dibangun di Aru dengan memanfaatkan kekayaan kita,  dan kita hanya sebagai penonton. Karena itu, kita akan berupaya selesaikan di Pusat," katanya menegaskan.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018