Ternate, 21/11 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara, Maluku Utara, berjanji akan memperjuangkan kenaikan harga kopra, menyusul anjloknya komoditas itu dan pengaruhi perekonomian masyarakat setempat.

Sekretaris daerah (Sekda) Halmahera Utara, Fredy Tjandua melalui siaran pers yang diterima Antara, Rabu, mengatakan, saat ini pemerintah daerah tengah melakukan kajian dan mencari solusi jangka pendek dengan melihat sub-faktor penyebab anjloknya harga kopra.

"Pemda sendiri tidak akan diam saja menanggapi persoalan rakyatnya dan akan berupaya maksimal untuk mencari solusi jangka pendeknya dulu hingga melahirkan solusi jangka panjang yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat khususnya para petani," katanya.

Ditanya mengenai kordinasi Pemda Halmahera Utara dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara sebagai lembaga yang membawahi seluruh Kabupaten/kota terkait persoalan petani penghasil komoditas unggulan, Sekda mengakui baru melakukan kordinasi antara eksekutif dan legislatif untuk mencari solusinya.

"Belum ada kordinasi ke provinsi, namun kami baru mengawali dengan DPRD Kabupaten Halmehera Utara agar ini bisa di carikan solusinya secara tepat," ujarnya.

Saat ini harga kopra bervariasi antara Rp2.200-Rp3.000 per kilogram di wilayah Tobelo.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018