Maluku akan menampilkan produk pangan lokal dari 11 kabupaten/kota di provinsi tersebut pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-30 di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 16 Oktober 2010. "Dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pejabat tingkat kabupaten/kota guna mempersiapkan produk unggulan dari pangan daerah untuk dipamerkan pada kegiatanĀ  memperingati Hari Pangan Sedunia," kata Kepala Badan Ketahan Pangan (BKP) Maluku Syuryadi Sabirin kepada ANTARA di Ambon, Rabu. Ia mengatakan, dalam kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-30 yang akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, provinsi seribu pulau itu akan memamerkan sejumlah makanan yang diolah dari pangan pokok rakyat Maluku yang beragam. "Selama ini yang paling dikenal hanya sagu, tapi tiap daerah di Maluku memiliki pangan pokok yang berbeda, misalnya di Kabupaten Aru, Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya lebih banyak mengandalkan jenis umbi-umbian, jagung dan kacang-kacangan," kata Sabirin. Sabirin menjelaskan, sesuai tema peringatan "United Againts Hunger" (kemadirian pangan untuk memerangi kelaparan), hasil diversifikasi sagu menjadi tepung, panganan maupun mi instan dan dua komoditas andalan Maluku yakni pala dan rumput laut yang telah dijadikan jus dan sirup jus pala, serta sirup rumput, akan dijual saat bazaar. "Diversifikasi sagu merupakan proyek percontohan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di lima desa di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, untuk mendukung program Pulau Mandiri Pangan yang digalakkan oleh Kementerian Pertanian," ujarnya. Ia menambahkan, peringatan Hari Pangan Sedunia setiap 16 Oktober merupakan kesepakatan negara-negara anggota "Food and Agricultural Organization" (FAO) pada konferensiĀ  ke-20, 1975 dan resolusi No 1 tahun 1979, sehingga tiap provinsi di Indonesia harus berperan serta aktif dalam kegiatan tersebut. "Kami juga akan mengirimkan para juara lomba cipta menu beragam, bergizi dan berimbang dari 11 kabupaten/kota di Maluku yang dilaksanakan saat Makan Patita Nasional, 1 Agustus lalu untuk turut memperlihatkan bagaimana masyarakat Maluku mengolah pangan lokal menjadi lebih layak dikonsumsi oleh masyarakat luas," kata Suryadi Sabirin.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010