Ternate, 28/11 (ANTARA News) - Tradisi kolano uci sabea atau sultan turun shalat yang dilaksanakan Kesultanan Ternate di Maluku Utara (Malut) selalu menarik perhatian wisatawan dari dalam dan luar negeri yang berkunjung ke Ternate.

"Setiap wisatawan yang berkunjung ke Ternate dan bertepatan dengan pelaksanaan tradisi kolano uci sabea mereka selalu antusias menyaksiakannya," kata salah seorang pemandu wisata di Malut, Rahman di Ternate, Rabu.

Bahkan tidak sedikit wisatawan yang menyesuaikan jadwal kunjungannya ke Ternate dengan pelaksanaan tradisi kolano uci sabea, sehingga mereka selain menikmati keindahan berbagai objek wisata di daerah ini juga menyaksikan tradisi itu.

Menurut dia, pelaksanaan tradisi kolano uci sabea yang paling menarik perhatian wisatawan adalah saat malam qunut dan malam lailatul qadar di bulan Ramadan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha, karena rangkaian prosesinya sangat unik.

Misalnya prosesi saat sultan turun ke Masjid Kesultanan Ternate untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, dari kedaton ke masjid dan sebaliknya, sultan di usung diatas tanduk oleh rakyat dengan iringan pasukan adat dan tabuhan gamelan berusia ratusan tahun.

Salah seorang perangkat Kesultanan Ternate yang juga imam Masjid Kesultanan Ternate Ridwan Dero menjelaskan tradisi kolano uci sabea itu sudah dilaksanakan sejak abad ke-15, sebagai salah satu cara sultan dalam melakukan syiar Islam.

Tradisi kolano uci sabea itu juga merupakan sarana bagi Sultan Ternate untuk bertemu dengan rakyatnya dan sebaliknya bagi rakyat, selain sebagai sarana untuk bertemu sultan, juga menunjukan penghormatan dengan cara mengusung sultan diatas tandu saat ke masjid.

"Tradisi kolano uci sabea itu juga dilaksanakan pada setiap Hari Jumat, tetapi tidak disertai dengan prosesi diusung diatas tandu dan iring-iringan pasukan adat serta tabuhan gamelan seperti pada saat Salat Idul Fitri atau Idul Adha," katanya.

Kesultanan Ternate tetap melestarikan tradisi kolano uci sabea, karena selain merupakan bagian dari tradisi Islam di Kesultanan Ternate, juga sebagai bentuk komitmen dan konsistensi dalam melestarikan kearifan lokal peninggalan leluhur.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018