Ternate, 29/11 (ANTARA News) - Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba menyatakan, tahun 2019 seluruh desa di Malut akan teraliri listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui Program Indonesia Terang (PIT) yang dicanangkan Pemerintah Pusat.

"Bahkan pemerintah telah menargetkan untuk mengaliri listrik lebih dari 10.000 desa, yang sebagian besar terletak di Indonesia bagian timur," kata Gubernur Abdul Ghani Kasuba di Ternate, Kamis.

Dia menyatakan, upaya untuk pemerataan pembangunan melalui pemerintah pusat, masih memfokuskan keterjangkauan atas penyediaan listrik, sebab listrik merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat.

"Program listrik desa ini akan sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang perekonomian masyarakat desa yang sebelumnya kegelapan, namun saat ini, bisa menikmati aliran listrik setiap rumah yang ada," ujarnya.

Menurut Gani, elektrifikasi menjadi salah satu program prioritas nasional. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa masyarakat di seluruh pelosok tanah air harus dapat menikmati listrik.

"Untuk mendukung program elektrifikasi Indonesia itulah PT. PLN Persero sendiri telah berupaya dengan Program Listrik Desa ( LISA), yang dijalankan di seluruh daerah di Indonesia, dan kita bersyukur hari ini 19 desa di Malut akan merasakan keberhasilan dari program tersebut," katanya.

Gubernur menyatakan, dengan diresmikannya gedung PLN UP3 Sofifi serta 19 Desa berlistrik se-Provinsi Malut ini, dapat menunjang kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Maluku Papua, Ahmad Rofik, melaporkan, daerah Maluku dan Maluku Utara masih terdapat 600 Desa yang belum terlistrik.

"Ini menjadi prioritas kami, bahwa di 2019 kami tetap berupaya untuk wilayah Indonesia bagian Timur dapat terpenuhi segala kebutuhan listrik di masyarakat, termasuk di Maluku, Maluku Utara dan Papua," katanya.

Selain itu, sesuai perbandingan rasio kelistrikan untuk daerah Maluku dan? Maluku Utara berkisar 600 Desa yang belum terlistrik, keadaan ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Papua dan Papua Barat yang kurang lebih 7.000 desa yang belum teraliri listrik.

"Khusus untuk Maluku Utara, kurang lebih 200 desa yang belum berlistrik dan akan selesaikan pada tahun 2019 mendatang," katanya.

Namun demikian dia mengakui sangat sulit melistrikan Desa di Indonesia Timur, dibandingkan dengan pulau Jawa dan Sumatera, karena setiap desa hanya butuh Rp250 juta, tapi di Maluku, Malut setiap Desa dibutuhkan Rp3 miliar sementara di Papua Rp5 miliar dan khusus pemasangan instalasi dan jaringan saja dibutuhkan kurang lebih Rp15 miliar.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018