Ambon, 8/12 (ANTARA News) - Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa menunjukkan sikap peduli kemanusiaan dengan memberikan bantuan kepada keluarga seorang bocah korban penderita busung lapar.

"Hari ini Kapolda memberikan bantuan kepada korban penderita busung lapar, Fredo Rehena, bocah berusia tujuh bulan, asal Negeri Marahena, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat di Ambon, Jumat.

Bantuan kemanusiaan diterima secara langsung oleh ayah korban, Barce Rehena, di ruang kerja Kapolda Maluku.

Dalam kesempatan itu, ayah korban menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kapolda yang bersedia membantu kesusahan mereka.

Pria 32 tahun ini mengisahkan, penyakit busung lapar yang menimpa putra ke empat bersama istrinya Lince Lelaputoa/Rehena ini baru diketahui setelah bidan desa Heni Lilihata berkunjung di Negeri Marahena.

"Sebagai orang tua juga tidak tahu kalau anak kami terkena busung lapar, dan semuanya jadi jelas setelah bidan Heni datang ke kampung," kata Barce.

Melihat anak bungsunya, kata Barce, Bidan desa Heni Lilihata kemudian memintanya untuk segera membawa anak tersebut menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat yang berada di Wahai, Ibukota Kecamatan Seram Utara.

"Bidan mengatakan pertumbuhan anak kami kurang bagus, makanya harus dibawa turun ke puskesmas," ujarnya.

Demi menyelamatkan putra kesayangannya, Barce mengikuti permintaan bidan lalu mereka kemudian berjalan kaki selama tiga hari dari Negeri Marahena yang terletak di Pegunungan Manusela, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

"Kami jalan selama tiga hari. Itupun waktu musim panas tetapi kalau hujan bisa bertambah waktu perjalananya akibat arus sungai yang kencang," jelasnya.

Setibanya di Puskesmas Wahai, Fredo, korban busung lapar ini kemudian dirawat inap selama dua minggu dan selanjutnya dirawat jalan selama seminggu sehingga korban menjalani perawatan selama tiga minggu.

Selama tiga pekan dirawat, pasien gizi buruk ini dirujuk ke Rumah Sakit Masohi, Ibukota Kabupaten Maluku Tengah.

Evakuasi korban dilakukan setelah Kepala Puskesmas berkoordinasi dengan pendamping desa dan Raja Marahena.

"Mungkin kepala puskesmas Ny. Yam Kitelawai berkoordinasi dengan pendamping desa, Marlon Talahatu dan Raja Negeri Marahena untuk mengeluarkan dana desa sebanyak Rp5.710.000," ungkap Barce.

Setelah itu, anaknya kembali dirujuk ke Rumah Sakit Masohi untuk mendapat perawatan medis yang lebih baik.

"Untuk biaya dari Wahai ke Masohi, harga mobil untuk tiga orang sebesar Rp450 ribu karena satu penumpang Rp150 ribu," terangnya.

Dia mengaku, saat ini korban yang memiliki tiga orang kakak itu telah sembuh dan untuk sementara masih berada di Negeri Air Besar Kecamatan Seram Utara.

"Sudah dua bulan lebih kami keluar dari Marahena dan korban saat ini sudah berada di Desa Air Besar Kecamatan Seram Utara dalam kondisi pulih. Sekali lagi, terima kasih banyak kami sampaikan untuk Kapolda Maluku yang peduli dengan keluarga kami," tandasnya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018