Ambon, 16/12 (ANTARA News) - Gubernur Maluku Said Assagaff memandang perlu mengalihkan pesta kembang api dari Jembatan Merah Putih (JMP) yang melintasi Teluk Dalam Ambon, saat pergantian tahun 2018 ke 2019.
"Saya mengapresiasi imbauan Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa yang mengusulkan pesta kembang api jangan dilakukan di JMP karena kondisi jalan di Kota Ambon relatif kecil dan sempit sehingga mengancam terjadi antrean panjang, sehingga aktivitas lalu lintas kemungkinan macet," katanya di Ambon, Minggu.
Dia menilai imbauan Kapolda Maluku menjelang pergantian tahun ditindaklanjuti dengan mengajak warga, terutama Kota Ambon dan sekitarnya, memanfaatkan waktu itu untuk mengevaluasi diri sambil berdoa.
"Momentum pergantian tahun hendaknya dimanfaatkan untuk berdoa agar Maluku dan Indonesia secara umum kehidupan masyarakat lebih baik," kata dia.
Dia juga mengingatkan warganya agar tidak merayakan Natal 2018 dan menyambut Tahun Baru 2019 dengan mengomsumsi minuman beralkohol, apalagi narkoba.
"Marilah kita menjaga stabilitas keamanan Maluku yang kondusif ini, apalagi awal 2019 semakin tinggi intensitas kampanye pileg maupun pilpres sehingga memungkinkan investor lebih tertarik menanamkan modalnya untuk mengelola potensi SDA bernilai ekonomis," tandas dia.
Pada kesempatan sebelumnya, Kapolda Maluku, Irjen Pol Rouke Lumowa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pesta kembang api di JMP.
"JMP kan merupakan jalur jalan strategis, jadi sebaiknya untuk menghindari kemacetan, jangan ada kegiatan-kegiatan di situ," ujarnya.
Mantan Kakorlantas Polri itu, mengaku menyurati Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon untuk menghentikan segala kegiatan yang bersifat umum dan mengundang massa di atas JMP.
"Saya memandang perlu menyurati Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon agar tidak ada kegiatan apapun di JMP, apalagi saat pergantian tahun dengan pesta kembang api," kata dia.
Ia menyarankan Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon melaksanakan acara pergantian tahun dengan pesta kembang api menggunakan armada laut milik TNI-AL atau dialihkan ke kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe.
"Lebih baik pesta kembang api ini kita gelar di atas KRI dengan meminta bantuan armada dari Lantamal IX/Ambon atau di kawasan Gunung Nona, biar semua masyarakat ada di situ dan Kota Ambon tidak macet," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Saya mengapresiasi imbauan Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa yang mengusulkan pesta kembang api jangan dilakukan di JMP karena kondisi jalan di Kota Ambon relatif kecil dan sempit sehingga mengancam terjadi antrean panjang, sehingga aktivitas lalu lintas kemungkinan macet," katanya di Ambon, Minggu.
Dia menilai imbauan Kapolda Maluku menjelang pergantian tahun ditindaklanjuti dengan mengajak warga, terutama Kota Ambon dan sekitarnya, memanfaatkan waktu itu untuk mengevaluasi diri sambil berdoa.
"Momentum pergantian tahun hendaknya dimanfaatkan untuk berdoa agar Maluku dan Indonesia secara umum kehidupan masyarakat lebih baik," kata dia.
Dia juga mengingatkan warganya agar tidak merayakan Natal 2018 dan menyambut Tahun Baru 2019 dengan mengomsumsi minuman beralkohol, apalagi narkoba.
"Marilah kita menjaga stabilitas keamanan Maluku yang kondusif ini, apalagi awal 2019 semakin tinggi intensitas kampanye pileg maupun pilpres sehingga memungkinkan investor lebih tertarik menanamkan modalnya untuk mengelola potensi SDA bernilai ekonomis," tandas dia.
Pada kesempatan sebelumnya, Kapolda Maluku, Irjen Pol Rouke Lumowa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pesta kembang api di JMP.
"JMP kan merupakan jalur jalan strategis, jadi sebaiknya untuk menghindari kemacetan, jangan ada kegiatan-kegiatan di situ," ujarnya.
Mantan Kakorlantas Polri itu, mengaku menyurati Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon untuk menghentikan segala kegiatan yang bersifat umum dan mengundang massa di atas JMP.
"Saya memandang perlu menyurati Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon agar tidak ada kegiatan apapun di JMP, apalagi saat pergantian tahun dengan pesta kembang api," kata dia.
Ia menyarankan Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon melaksanakan acara pergantian tahun dengan pesta kembang api menggunakan armada laut milik TNI-AL atau dialihkan ke kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe.
"Lebih baik pesta kembang api ini kita gelar di atas KRI dengan meminta bantuan armada dari Lantamal IX/Ambon atau di kawasan Gunung Nona, biar semua masyarakat ada di situ dan Kota Ambon tidak macet," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018