Saumlaki, 11/1 (Antara News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono meresmikan jembatan Wear Arafura yang menghubungkan pulau Larat dengan pulau Yamdena di kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kamis.
Jembatan yang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya itu dibangun berdasarkan kontrak nomor HK.02.03/BL.XVI/498676.01/APBN/2016/04 tanggal 7 Desember 2016 dan dikerjakan selama 720 hari dengan alokasi dana APBN senilai Rp.123.079.727.000.
Secara teknis Jembatan Wear Arafura memiliki tujuh bentang dengan panjang per bentang 45,8 meter atau total keseluruhannya 322,80 meter. Pondasi jenis tiang pancang baja 600 mm dan panjangnya bervariasi yakni 38 dan 42 meter.
Bangunan atas memiliki konstruksi beton pracetak prategang dengan lebar jembatan 10 meter dan gelagar beton pracetak prategang tipe I.
Selain itu, jembatan ini juga memiliki trotoar pada sisi kiri dan kanan selebar 1 meter.
Dalam laporannya, Bupati MTB, Petrus Fatlolon menyatakan kabupaten MTB yang memiliki luas wilayah11.980,07 Km2 dengan luas Darat 4.461,08 Km2 (37,24%) dan luas Laut 7.518,99 Km2 (62,76%) terdiri dari 57 pulau berpenghuni dan 149 pulau tidak berpenghuni serta telah ditetapkan sebagai kabupaten Tertinggal, Terluar dan Terdepan dengan 4 pulau terluar yakni Larat, Asutubun, Selaru dan Matakus.
Pembangunan jembatan leta oa ralan atau wear arafura merupakan implementasi Pembangunan Jangka Menegah Nasional tahun 2014- 2019 dan implementasi janji Presiden dan Wakil Presiden Repubik Indonesia.
Hal itu semakin memperkuat harapan pemerintah daerah MTB dan masyarakat diwilayah itu untuk menuju Indonesia baru dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kehadiran Menteri Keuangan dan PUPR hari ini sudah mengurangi sedikit kegelisahaan kami dan memperkuat harapan kami agar dengan kehadiran Pempus di kabupaten kami, semakin mengenal kondisi daerah dan dekat dihati. Peresmian jembatan ini merupakan bentuk keadilan dan kemakmuran yang merupakan cita-cita luhur Negara," katanya.
Bupati mengapresiasi kinerja menteri Keuangan dan PUPR karena bekerja dengan hati sehingga merealisasikan komitmen pemerintah pusat.
Adapun Menteri Sri Mulyani menyatakan pembangunan infrastruktur merupakan sarana pelayanan dasar dan di MTB masih tertinggal banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
Jembatan ini didoakan untuk menjadi jembatan interaksi masyarakat pulau Larat dan pulau Yamdena. Selain itu dapat digunakan oleh masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan.
"Saya berharap jembatan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kegiatan ekonomi maupun kegiatan interaksi social yang lebih baik, sehingga masyarakat akan merasa lebih dekat dan menumbuhkan solidaritas untuk maju bersama," katanya.
Dikatakan pula bahwa jembatan ini didanai oleh instrumen surat berharga syariah Negara.
"Ini merupakan salah satu bentuk komitmen dimana kami mendesain instrumen APBN sesuai dengan kebutuhan dan infrastruktur merupakan salah satu yang dibutuhkan inovasi pendanaan," katanya.
Hadir dalam acara peresmian itu Gubernur Maluku, Said Assagaf dan sejumlah undangan yang berasal dari pimpinan FKPD, SKPD, serta masyarakat di kota Larat.
Usai peresmian, Menkeu, Menteri PUPR, Gubernur Maluku, Bupati dan Wakil Bupati serta tamu undangan yang hadir langsung memeriksa kondisi fisik jembatan dengan menyaksikan atraksi tarian tradisional masyarakat di kecamatan Tanimbar Utara di atas rakit di bawah jembatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Jembatan yang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya itu dibangun berdasarkan kontrak nomor HK.02.03/BL.XVI/498676.01/APBN/2016/04 tanggal 7 Desember 2016 dan dikerjakan selama 720 hari dengan alokasi dana APBN senilai Rp.123.079.727.000.
Secara teknis Jembatan Wear Arafura memiliki tujuh bentang dengan panjang per bentang 45,8 meter atau total keseluruhannya 322,80 meter. Pondasi jenis tiang pancang baja 600 mm dan panjangnya bervariasi yakni 38 dan 42 meter.
Bangunan atas memiliki konstruksi beton pracetak prategang dengan lebar jembatan 10 meter dan gelagar beton pracetak prategang tipe I.
Selain itu, jembatan ini juga memiliki trotoar pada sisi kiri dan kanan selebar 1 meter.
Dalam laporannya, Bupati MTB, Petrus Fatlolon menyatakan kabupaten MTB yang memiliki luas wilayah11.980,07 Km2 dengan luas Darat 4.461,08 Km2 (37,24%) dan luas Laut 7.518,99 Km2 (62,76%) terdiri dari 57 pulau berpenghuni dan 149 pulau tidak berpenghuni serta telah ditetapkan sebagai kabupaten Tertinggal, Terluar dan Terdepan dengan 4 pulau terluar yakni Larat, Asutubun, Selaru dan Matakus.
Pembangunan jembatan leta oa ralan atau wear arafura merupakan implementasi Pembangunan Jangka Menegah Nasional tahun 2014- 2019 dan implementasi janji Presiden dan Wakil Presiden Repubik Indonesia.
Hal itu semakin memperkuat harapan pemerintah daerah MTB dan masyarakat diwilayah itu untuk menuju Indonesia baru dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kehadiran Menteri Keuangan dan PUPR hari ini sudah mengurangi sedikit kegelisahaan kami dan memperkuat harapan kami agar dengan kehadiran Pempus di kabupaten kami, semakin mengenal kondisi daerah dan dekat dihati. Peresmian jembatan ini merupakan bentuk keadilan dan kemakmuran yang merupakan cita-cita luhur Negara," katanya.
Bupati mengapresiasi kinerja menteri Keuangan dan PUPR karena bekerja dengan hati sehingga merealisasikan komitmen pemerintah pusat.
Adapun Menteri Sri Mulyani menyatakan pembangunan infrastruktur merupakan sarana pelayanan dasar dan di MTB masih tertinggal banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
Jembatan ini didoakan untuk menjadi jembatan interaksi masyarakat pulau Larat dan pulau Yamdena. Selain itu dapat digunakan oleh masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan.
"Saya berharap jembatan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kegiatan ekonomi maupun kegiatan interaksi social yang lebih baik, sehingga masyarakat akan merasa lebih dekat dan menumbuhkan solidaritas untuk maju bersama," katanya.
Dikatakan pula bahwa jembatan ini didanai oleh instrumen surat berharga syariah Negara.
"Ini merupakan salah satu bentuk komitmen dimana kami mendesain instrumen APBN sesuai dengan kebutuhan dan infrastruktur merupakan salah satu yang dibutuhkan inovasi pendanaan," katanya.
Hadir dalam acara peresmian itu Gubernur Maluku, Said Assagaf dan sejumlah undangan yang berasal dari pimpinan FKPD, SKPD, serta masyarakat di kota Larat.
Usai peresmian, Menkeu, Menteri PUPR, Gubernur Maluku, Bupati dan Wakil Bupati serta tamu undangan yang hadir langsung memeriksa kondisi fisik jembatan dengan menyaksikan atraksi tarian tradisional masyarakat di kecamatan Tanimbar Utara di atas rakit di bawah jembatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019