Ternate, 4/2 (ANTARA News) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate, Maluku Utara, akan menata Terminal Gamalama dengan melarang seluruh pedagang kaki lima berjualan di kawasan terminal.

"Dinas Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun sarana infrastruktur memadai di lahan Terminal Gamalama, agar jalan menuju terminal bisa di `hotmix` secepatnya," kata Kepala Dishub Kota Ternate Faruk Albaar di Ternate, Maluku Utara, Senin.

Dia mengatakan saat ini area terminal yang masih terlihat sangat kumuh dan jorok. Oleh karena itu pihaknya berkordinasi dengan Dinas PUPR untuk melakukan "hotmix" area terminal supaya tidak terjadi genangan air di area tersebut.

"Saya sudah berkordinasi dengan PUPR dan saat ini bakal di `hotmix` area terminal dan itu memakan waktu kurang lebih 10 hari untuk penyelesaiannya," kata Faruk.

Sedangkan, untuk menata sejumlah lapak yang ada di terminal tersebut, Dishub akan melakukan kordinasi dengan Disperindag supaya bisa melakukan penataan lapak, sehingga terminal tidak terlihat kumuh.

"Jika penataan sejumlah pedagang sudah dilakukan di area itu, maka saya akan mengambil alih untuk menata agar terminal terlihat tetap bersih," katanya.

Sedangkan, salah satu indikator Kota Ternate tidak mendapatkan Adipura yaitu penataan pasar yang tidak sesuai sehingga terlihat kumuh dan jorok.

Ketua DPRD Kota Ternate Merlisa Marsaoly, ketika dihubungi meminta kepada SKPD menata pasar dan Terminal Gamalama yang menjadi indikator tertinggi dalam penilaian Adipura.

Padahal Sebelumnya sudah dilakukan rapat bersama dengan komisi I DPRD Kota Ternate bersama dinas terkait untuk melakukan penertiban? di area terminal .

"Memang kita perlu melakukan penataan secara bertahap untuk menata kota ini agar kelihatannya indah, terutama di tengah-tengah pusat perdagangan seperti pasar," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019