Ternate, 27/2 (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII kembali menjalankan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Maluku Utara (Malut) dengan meresmikan SPBU Kompak 86.977.17 di Desa Togola Wayali, Kecamatan Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Barat.

Region Manager Aviaton MOR VIII Pertamina Dede Hairuddin saat meresmikan SPBU Kompak desa Togola di Halbar, Rabu, mengatakan, peresmian lembaga penyalur program BBM 1 harga desa Togola Wayali kecamatan Ibu Tengah sebagai wujud komitmen pertamina untuk wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T).

"PT Pertamina telah membangun 39 titik lokasi SPBU, dimana pada tahun 2016 ada 8 titik, kemudian 13 titik tahun 2017 dan 18 titik pada tahun 2018," katanya.

Saat ini ada uji operasi tahun 2018 dan empat titik akan dibangun di Provinsi Malut yakni di Saketa, Makian, Halteng dan Kepsul, jenis premium dan sokar dengan kapasitas 10 kl dan solar 10 kl.

Selain itu, untuk pasokan non subsidi akan disalurkan, akan di bawa melalui jalur darat dengan jarak tempuh 200 km.

SPBU kompak miliki syarat di antaranya jarak tempuh 200-400 m, beri dampak positif dalam peningkatan ekonomi nelayan dan petani, dukungan semua pihak dalam mengawasi distribusi BBM.

Dengan diresmikannya SPBU Kompak di Kecamatan Ibu Selatan, maka warga sekitar dapat menikmati harga BBM yang sama dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.

Harga BBM di Lembaga Penyalur Pertamina mengacu kepada Keputusan Menteri ESDM nomor 4738 Tahun 2016 yakni harga Premium Rp 6.450/liter dan harga Solar Rp 5.150/liter, sebelumnya masyarakat harus membeli BBM dengan harga mencapai Rp 12.000/liter.

"Program ini adalah implementasi dari UU Migas nomor 22 tahun 2001 khususnya pasal 8 ayat 2, yaitu pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM di seluruh Indonesia. Dengan begitu kewajiban pemerintah memenuhi BBM di Maba Selatan ini sama dengan pemerintah memenuhi kewajiban BBM di Jakarta dan di Surabaya, dan kota-kota besar di seluruh Indonesia," katanya.

Adapun sebutan SPBU Kompak merupakan salah satu jenis klasifikasi SPBU yang mempunyai beberapa syarat, diantaranya berlokasi di pedalaman dan terpisah jauh dari lokasi Terminal BBM, mempunyai luas 200-400 m2, dan penyimpanan BBM menggunakan tangki timbun atau drum.

Sementara itu, Asisten I Pemkab Halbar Ventje Malore dalam sambutannya menyatakan, energi berkeadilan dalam mendistribusi BBM ke masyarakat, Halbar baru 2 SPBU di Loloda dan Jailolo Selatan.

Sedangkan, anggota Komisi VII DPR-RI Tjatur Sapto Hadi menyatakan, DPR-RI memastikan pemerintah harus penuhi kebutuhan BBM di wilayah terpencil, akan bangun penerangan jalan gunakan tenaga surya sepanjang Jailolo hingga ke kecamatan Ibu.

Hal yang sama disampaikan Staf Ahli Kementerian ESDM Satri Nugraha kalau pihaknya melalui Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas diberi tugas awasi distribusi BBM untuk dinikmati masy di seluruh daerah di Indonesia, lapor ke BPH Migas kalau ada temuan penyimpangan soal BBM, apalagi pemerintah telah alokasikan Rp 500 miliar untuk SPBU Kompak.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019