Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia merekam keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf atas Prabowo-Sandiaga di segmen masyarakat pedesaan maupun perkotaan.
Berdasarkan survei yang melibatkan 1.220 responden, tercatat terdapat 51,2 responden mewakili masyarakat pedesaan dan 48,8 persen mewakili masyarakat perkotaan.
Dari total 51,2 persen responden mewakili pedesaan, sebesar 60,2 persen di antaranya menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, sedangkan 33,9 persen mendukung Prabowo-Sandiaga dan 5,9 persen tidak tahu/tidak jawab.
Dari total 48,8 persen responden yang mewakili perkotaan, sebanyak 50,4 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 41,0 persen mendukung Prabowo-Sandiaga dan 8,5 persen tidak tahu/tidak jawab.
Adapun elektabilitas kedua capres-cawapres menurut survei yakni Jokowi-Ma'ruf 55,4 persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 persen, sedangkan responden belum menentukan pilihan sebesar 7,2 persen.
Jika ditambahkan dengan prediksi arah suara "swing voters" dan" undecided voters", Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 57,9 persen sementara Prabowo-Sandiaga 42,1 persen.
Berdasarkan hasil survei, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memprediksikan Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang pada pilpres 17 April mendatang.
"Masih ada waktu sekitar dua minggu menjelang pemilu presiden, jika tidak banyak perubahan dibanding kondisi ketika survei dilakukan, maka paslon 01 sangat potensi menang. Tapi jika sebaliknya, paslon 02 juga masih berpeluang berbalik unggul," ujar Burhanuddin dalam pemaparan survei di Jakarta, Rabu.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan 22-29 Maret 2019, melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Berdasarkan survei yang melibatkan 1.220 responden, tercatat terdapat 51,2 responden mewakili masyarakat pedesaan dan 48,8 persen mewakili masyarakat perkotaan.
Dari total 51,2 persen responden mewakili pedesaan, sebesar 60,2 persen di antaranya menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, sedangkan 33,9 persen mendukung Prabowo-Sandiaga dan 5,9 persen tidak tahu/tidak jawab.
Dari total 48,8 persen responden yang mewakili perkotaan, sebanyak 50,4 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 41,0 persen mendukung Prabowo-Sandiaga dan 8,5 persen tidak tahu/tidak jawab.
Adapun elektabilitas kedua capres-cawapres menurut survei yakni Jokowi-Ma'ruf 55,4 persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 persen, sedangkan responden belum menentukan pilihan sebesar 7,2 persen.
Jika ditambahkan dengan prediksi arah suara "swing voters" dan" undecided voters", Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 57,9 persen sementara Prabowo-Sandiaga 42,1 persen.
Berdasarkan hasil survei, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memprediksikan Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang pada pilpres 17 April mendatang.
"Masih ada waktu sekitar dua minggu menjelang pemilu presiden, jika tidak banyak perubahan dibanding kondisi ketika survei dilakukan, maka paslon 01 sangat potensi menang. Tapi jika sebaliknya, paslon 02 juga masih berpeluang berbalik unggul," ujar Burhanuddin dalam pemaparan survei di Jakarta, Rabu.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan 22-29 Maret 2019, melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019