Pulau Moti di kota Ternate, Maluku Utara (Malut), potensial menjadi sentra produksi bawang khususnya bawang merah karena lahan di pulau itu cocok untuk pengembangan tanaman tersebut.

"Petani di pulau Moti sudah mencoba mengembangkan bawang merah dengan memanfaatkan program dari Pemkot Ternate, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan karena program itu tidak dilaksanakan secara maksimal," kata Anggota DPRD kota Ternate, Junaidi Baharuddin di Ternate, Jumat.

Para petani di pulau Moti ingin mengembangkan bawang merah secara besar-besaran tetapi menghadapi sejumlah kendala, diantaranya tidak memiliki cukup modal untuk pengolahan lahan dan pembelian pupuk. Selain itu mereka belum memiliki pengalaman dalam mengembangkan tanaman bumbu dapur itu.

Oleh karena itu, ia meminta Pemkot Ternate kembali memprogramkan tanaman bawang merah di pulau Moti, paling tidak memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani setempat.

Bahkan para petani di pulau Moti ingin studi banding ke daerah yang selama ini sukses mengembangkan tanaman bawang seperti Sulawesi Utara agar mereka belajar mengembangkan tanaman itu.

Menurut Junaidi, kalau pengembangan bawang di pulau Moti dilakukan secara maksimal dapat menghasilkan ribuan ton bawang setiap tahun, sehingga bisa memberi kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan bawang merah di daerah ini.

Kebutuhan bawang merah di Ternate selama ini dipasok dari luar Malut, seperti dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, sehingga kalau terjadi keterlambatan pemasokan selalu mengakibatkan melonjaknya harga komoditas itu.

Seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini, harga bawang merah dan bawang putih di Ternate melonjak dari Rp25.000-30.000 per kg menjadi Rp45.000-60.000 per kg karena stoknya menipis menyusul terlambatnya pemasokan dari luar Malut.

Pengembangan bawang di pulau Moti juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan petani di daerah itu, yang selama ini hanya mengandalkan hasil tanaman pala dan cengkih atau tanaman bulanan dengan harga yang relatif rendah.

 

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019