Dinas Pertanian provinsi Maluku Utara (Malut) gencar meningkatkan produksi sapi dengan menggelar kegiatan sosialisasi dan advokasi pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif.

Kepala Dinas Pertanian provinsi Malut, Idham Umasangadji di Ternate, Selasa, mengatakan, dalam rangka mencukupi ketersediaan bibit ternak ruminansia dan mencegah berkurangnya ternak ruminansia betina produktif, perlu dilakukan pengendalian terhadap ternak ruminansia betina produktif yang dikeluarkan oleh masyarakat  dan pengendalian pemotongan betina produktif.

Hal ini merupakan salah satu dari program Upsus SIWAB yang teruang dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor : 48/Permentan/PK.210/10 tahun 2016 tentang upaya khusus percepatan peningkatan sapi dan kerbau hamil.
 
"Pengendalian ternak ruminansia betina produktif merupakan serangkaian kegiatan yang diharapkan dapat menekan jumlah pemotongan betina produktif secara signifikan. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari sosialisasi, pengawasan dan pembinaan," ujarnya.

Idham mengemukakan, keberhasilan kinerja pengendalian pemotongan betina produktif tidak lepas dari peran aktif dan kinerja tim pengendalian pemotongan betina produktif yang terdiri dari unsur teknis peternakan dan kesehatan hewan serta kepolisian dari pusat sampai daerah.

Sebab, sesuai isyarat undang-undang nomor18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengatur tentang dilarangnya ternak betina produktif untuk dipotong.

Sementara itu, Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Malut, Anwar Husen menyatakan, tujuan kegiatan adalah mencegah pemotongan sapi/kerbau betina produktif sebagai upaya menyelamatkan akseptor betina produktif dalam rangka mendukung Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB), selain, meningkatkan kesadaran peternak pelaku usaha tentang pentingnya populasi ternak.
 
"Sasarannya adalah pengendalian pemotongan betina produktif di lokasi target yaitu di kabupaten Halmahera Utara dan Kota Ternate," ujarnya.

Sebab, saat ini populasi ternak sapi di pulau Halmahera sangat tinggi, namun kebanyakan dijual ke berbagai wilayah di Sulawesi maupun Jawa, sehingga dalam berbagai momentum baik menjelang Ramadan maupun hari besar agama stok sapi sangat berkurang.


 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019