Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyalurkan hak politik pada Pemilihan Presiden dan wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Richard didampingi istri Deby Louhenapessy, anak dan menantu menyalurkan hak politik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Kayu Putih Negri Soya, Kecamatan Sirimau, Rabu.
Dia dan isteri berjalan kaki dari kediaman pribadi di Kayu Putih ke TPS untuk melakukan antrian bersama masyarakat setempat.
Setelah menunggu kurang lebih lima menit di TPS 10 dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 268, Wali kota langsung menuju bilik suara untuk melakukan pencoblosan.
"Saya dan keluarga terdaftar sebagai pemilih di Kayu Putih, karena itu saya mencoblos di sini tidak di rumah dinas Wali kota," kata Richard usai melakukan pencoblosan.
Richard mengatakan, persiapan Pilpres dan Pileg di kota Ambon sangat baik setelah dilakukan pemantauan di sejumlah TPS di lima kecamatan, walaupun masih ada kekurangan logistik tetapi seluruhnya tidak mengalami kendala.
Laporan masyarakat hingga pagi ini, masih ada sejumlah desa dan negeri yang terlambat menerima logistik terutama surat suara dan kotak suara.
"Informasi kekurangan surat suara saya laporkan ke KPU untuk ditindaklanjuti, demikian juga ke Bawaslu untuk dilakukan pemantauan ke TPS," ujarnya.
Yang terpenting kata Richard adalah partisipasi masyarakat untuk datang menyalurkan hak politik di TPS.
"Partisipasi masyarakat ditunjang juga aparat kepolisian untuk mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi ini. Saya yakin hingga pukul 13.00 WIT nanti seluruh warga menggunakan hak pilih, tidak ada yang golput," tandasnya.
Richard mengemukakan, kota Ambon dikenal tingkat kedewasaan politik cukup tinggi. Dari setiap penyelenggaran pemilu baik pemilihan kepala daerah maupun pileg dan pilpres partisispasi pemilih cukup baik.
"Saya berharap partisipasi masyarakat yang baik ini dapat menjadi contoh penyelangaraan pemilu di kota lain di Indonesia," katanya
Usai mencoblos, Richard melakukan peninjauan ke sejumlah TPS di Kota Ambon bersama Forkopimda dan sejumlah SKPD di lima kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Richard didampingi istri Deby Louhenapessy, anak dan menantu menyalurkan hak politik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Kayu Putih Negri Soya, Kecamatan Sirimau, Rabu.
Dia dan isteri berjalan kaki dari kediaman pribadi di Kayu Putih ke TPS untuk melakukan antrian bersama masyarakat setempat.
Setelah menunggu kurang lebih lima menit di TPS 10 dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 268, Wali kota langsung menuju bilik suara untuk melakukan pencoblosan.
"Saya dan keluarga terdaftar sebagai pemilih di Kayu Putih, karena itu saya mencoblos di sini tidak di rumah dinas Wali kota," kata Richard usai melakukan pencoblosan.
Richard mengatakan, persiapan Pilpres dan Pileg di kota Ambon sangat baik setelah dilakukan pemantauan di sejumlah TPS di lima kecamatan, walaupun masih ada kekurangan logistik tetapi seluruhnya tidak mengalami kendala.
Laporan masyarakat hingga pagi ini, masih ada sejumlah desa dan negeri yang terlambat menerima logistik terutama surat suara dan kotak suara.
"Informasi kekurangan surat suara saya laporkan ke KPU untuk ditindaklanjuti, demikian juga ke Bawaslu untuk dilakukan pemantauan ke TPS," ujarnya.
Yang terpenting kata Richard adalah partisipasi masyarakat untuk datang menyalurkan hak politik di TPS.
"Partisipasi masyarakat ditunjang juga aparat kepolisian untuk mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi ini. Saya yakin hingga pukul 13.00 WIT nanti seluruh warga menggunakan hak pilih, tidak ada yang golput," tandasnya.
Richard mengemukakan, kota Ambon dikenal tingkat kedewasaan politik cukup tinggi. Dari setiap penyelenggaran pemilu baik pemilihan kepala daerah maupun pileg dan pilpres partisispasi pemilih cukup baik.
"Saya berharap partisipasi masyarakat yang baik ini dapat menjadi contoh penyelangaraan pemilu di kota lain di Indonesia," katanya
Usai mencoblos, Richard melakukan peninjauan ke sejumlah TPS di Kota Ambon bersama Forkopimda dan sejumlah SKPD di lima kecamatan.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019