Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku mengimbau masyarakat agar senantiasa tenang dan tidak membuat kericuhan dengan memperdebatkan calon pemimpin yang dipilih oleh masing-masing.

"Siapapun yang nantinya terpilih, itu adalah pemimpin kita. Karena itu saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak berdebat mengenai calon pemimpin masing-masing, apalagi sampai membuat kericuhan," kata Ketua Umum MUI Provinsi Maluku Abdullah Latuapo di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan pemilu adalah pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh warga negara sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan bangsa dan negara, bukan menjadi alat pemecah persatuan antar anak bangsa.

Karena kelancaran proses pemilu mulai dari pencoblosan hingga penghitungan suara dapat menjadi tolak ukur keberlangsungan demokrasi bangsa yang kuat.

"Semua orang harus menyalurkan suaranya karena pemilih berdaulat negara kuat. Ini kan pertama kalinya di Indonesia, pemilu digelar serentak, harusnya kita tetap tenang mengamati jalan peristiwa sejarah ini," ujar Abdullah.

Selain mengimbau agar masyarakat tetap menjaga ketenangan, ia juga menyarankan masyarakat untuk ikut memantau proses hasil pemilu dan tidak "grasak-grusuk" di media sosial sebelum hasilnya diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Masyarakat yang calon pemimpinnya tidak terpilih, diharapkan menerima semuanya dengan lapang dada, tidak membuat keributan yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban, dan tetap mendukung yang pemimpin yang terpilih.

"Daripada ribut-ribut, mari sama-sama kita pantau hasil akhirnya. Intinya siapapun yang nantinya terpilih, baik itu presiden dan wakil presiden maupun anggota legislatif, itulah pemimpin kita. Jangan sampai adu jotos hanya karena Pemilu," ujar Abdullah.

Abdullah Latuapo menyalurkan hak politiknya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 147 Desa batumerah, Kecamatan Siramau, Kota Ambon yang jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 167 orang.
 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019