Pembangunan terminal Liquified Petroleum Gas (LPG) di lokasi terminal transit BBM Wayame ditargetkan rampung pada 2020, kata General Manager PT Pertamina Cabang Ambon, Donny Brilianto.

PT Pertamina (Persero) sementara membangun 29 proyek strategis untuk memperkuat distribusi BBM dan LPG guna mendukung program Pemerintah, seperti BBM Satu Harga dan program Konversi Minyak Tanah ke LPG.

"Salah satunya pembangunan terminal LPG di Ambon dengan kapasitas 2 x 1.000 MT ditargetkan rampung pada 2020 ," katanya di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan, pembangunan terminal LPG akan memperkuat distribusi BBM dan elpiji, khususnya di wilayah timur Indonesia.

"Kita berharap kedepan program konversi minyak tanah ke LPG di wilayah Timur, khususnya Maluku dapat dilaksanakan setelah pembangunan ini rampung," ujarnya.

Donny mengakui, selama ini Maluku menerapkan konversi karena belum memiliki depot, jika kita harus membeli langsung dari luar otomatis harga yang akan dijual ke masyarakat cukup mahal.

"Pembangunan terminal LPG di Ambon secara tidak langsung masyarakat dapat beralih ke LPG dan harganya juga terjangkau," katanya.

Empat provinsi yang berada di wilayah MOR VIII yakni Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat saat ini masih menggunakan bahan bakar subsidi, dan boleh memilih menggunakan minyak tanah atau LPG.

Donny mengemukakan, minyak tanah merupakan beban subsidi pemerintah, selain itu karena ada konversi minyak tanah ke Elpiji, minyak tanah dapat digunakan untuk avtur (aviation turbine) atau satu jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk digunakan pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas.

"Jika selama ini minyak tanah digunakan untuk masak air, bakar sampah maka dapat juga dioleh menjadi bahan bakar penerbangan. Mari bersama kita bantu negara dengan meninggalkan minyak tanah dan beralih menggunakan elpiji 5,5 kg," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019