Pemerintah kota(Pemkot)  Ambon, Maluku, memprogramkan gerakan tukar sampah dengan beras untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy di Ambon, Jumat menyatakan, gerakan tukar sampah plastik dengan beras akan dilakukan dalam waktu dekat dengan sistem subsidi beras ke bank sampah yang ada di kota itu.

"Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak membuang sampah plastik secara sembarangan, tetapi bisa dikumpulkan dan diganti dengan beras," katanya.

Menurut dia, gerakan tukar sampah dengan beras diharapkan dapat memotivasi masyarakat agar sadar dengan lingkungan sekitar.

Selama ini, katanya, masyarakat mengumpulkan sampah berupa gelas plastik per kilogram Rp6.000 sebanyak 200 buah, jika ditukar dengan beras maka dapat bermanfaat untuk kebutuhan setiap hari.

"Kita berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sembari mengurangi tumpukan sampah plastik di Kota Ambon," ujar Richard.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan kota Ambon Luzia Isak menjelaskan, untuk mencari sampah plastik 1 Kg membutuhkan waktu, selain itu harganya murah.

"Kita ingin memotivasi masyarakat untuk bisa menghasilkan sampah satu hari 1 Kg, bisa dikumpulkan dari rumah maupun lingkungan yang penting sampah disetor ke bank sampah dan ditukar dengan beras," katanya.

Ia menambahkan, realisasi program tukar sampah dengan beras akan dilakukan dalam tahun 2019, karena terkait anggaran untuk subsidi beras.

Saat ini delapan bank sampah yang aktif melakukan aktifitas penukaran sampah, yakni dua di Hative Besar dan Passo, masing-masing satu Batu Merah, Wayame, Amahusu dan Pohon Pule.

"Delapan bank sampah yang aktif dibawah pembinaan dinas LHKP Ambon, kita berharap melalui program ini bank sampah tetap beraktifitas dan animo masyarakat untuk menghasilkan sampah semakin meningkat," tandasnya.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019