Wakil Gubernur Maluku, Barnabas orno mengapresiasi kredit modal usaha yang ditawarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah ini karena tanpa bunga.

"Saat saya menerima silaturahim Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, kemarin (Kamis) disampaikan siap membantu modal usaha UMKM dengan bunga kredit nol rupiah sehingga patut diapresiasi karena bakal mendukung pengembangan perekonomian masyarakat kecil," katanya di Ambon, Jumat.

Menurut dia, OJK akan menyalurkan kredit modal usaha bagi UMKM di Malukiu melalui Bank Wakaf Mikro (BWM) yang berlokasi di Pondok Pesantren Al-Anshor, Kota Ambon.

"Kredit melalui BWM adalah tanpa bunga dengan maksimal plafon pinjaman Rp3 juta dan hanya dikenakan biaya administrasi sekitar tiga persen per tahun dengan persyaratan mudah karena dokumen administrasi yang dibutuhkan hanya berupa kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keluarga (KK)," ujar Wagub.

Dia yang dilantik bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada 24 April 2019, itu memotivasi para pelaku UMKM di daerah ini agar memanfaatkan fasilitas kredit yang ditawarkan OJK melalui BWM tersebut.

"Rasanya kesulitan UMKM yang selama ini berminat mengajukan kredit di lembaga keuangan formal karena terhambat berbagai persyaratan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Wagub.

Karena itu, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan didorong untuk mengintensifkan sosialisasi kepada para pengelola UMKM untuk memanfaatkan fasilitas kredit ditawarkan OJK melalui BWM.

"BWM di Kota Ambon baru diresmikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, kemarin (Kamis) sehingga silakan UMKM memanfaatkan seoptimal mungkin bagi pengembangan usaha," tandas Wagub.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengemukakan, BWM merupakan salah satu bentuk upaya OJK memperluas penyediaan akses keuangan untuk masyarakat kecil seluruh daerah di Indonesia, termasuk Maluku.

Pondok Pesantren Al-Anshor Peduli di Ambon dijadikan pusat pengembangan ekonomi umat, sekaligus upaya OJK tidak hanya fokus pada pembiayaan nasabah besar atau korporasi tetapi juga menyasar ke penyediaan akses keuangan masyarakat kecil yang produktif.

Wimboh mengatakan dengan keberadaan BWM di Kota Ambon setidaknya bisa menyediakan akses permodalan atau pembiayaan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal karena terkendala persyaratan sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

"BWM dapat menjadi solusi bagi masyarakat di daerah ini yang terkendala dengan agunan atau jaminan ketika mengajukan pinjaman ke perbankan atau lembaga keuangan formal lainnya, sehingga bisa memajukan perekonomian masyarakat," katanya.

Wimboh menjelaskan pembiayaan melalui BWM adalah tanpa bunga dengan maksimal plafon pinjaman Rp3 juta dan hanya dikenakan biaya administrasi sekitar tiga persen per tahun dengan persyaratan mudah, karena dokumen administrasi yang dibutuhkan KTP atau KK.

Selain itu dalam skema pembiayaan Bank Wakaf Mikro juga disediakan pelatihan dan pendampingan.

"BWM Al-Anshor Peduli di Kota Ambon ini merupakan BWM ke- 45 di Indonesia sejak pertama kali didirikan pada 2017 dan secara nasional pada Maret 2019 BWM telah menyalurkan pembiayaan kumulatif ke 15.235 nasabah usaha mikro dengan total pembiayaan sebesar Rp18,54 miliar," tegas Wimboh.
 

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019