Alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) direncanakan dioperasikan di Bandara Internasional Pattimura Ambon untuk mengantisipasi masuknya virus zika sebagai penular penyakit cacar monyet (monkey pox) di Provinsi Maluku.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Meikyal Pontoh di Ambon, Rabu, mengatakan pemasangan pendeteksi itu karena Bandara Pattimura merupakan bandara internasional atau pintu masuk internasional, sehingga menjadi tempat untuk antisipasi masuknya virus tersebut.
"Salah satu cara mencegahnya adalah memasang alat untuk mendeteksi suhu tubuh. Dan kalau orang yang mengidap pasti ketahuan," ujarnya.
Dia mengatakan peralatan pendeteksi suhu tubuh akan memberi tanda bahwa penumpang yang sedang demam, di atas 38 derajat Ccelcius, sebagai salah satu gejala terjangkit virus zika.
"Kalau ada penumpang yang terdeteksi suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celcius, demam, alat ini akan menunjukkan warna merah di gambar tubuhnya. Kita akan isolasi dan memberikan 'treatment' (tindakan), dan dibawa ke rumah sakit rujukan yang sudah kita siapkan. Para penumpang di kedatangan internasional dari negara yang terjangkit virus zika, maka kita memberikan kartu khusus untuk memantau kondisi kesehatannya jika sudah pulang di daerahnya. Kalau ada gejala mirip gejala virus zika, akan segera terdeteksi," kata Meikyal.
Pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan upaya mencegah masuknya penyakit itu.
Alasannya, kata dia, Dinkes Maluku belum mendapatkan surat resmi dari Kementerian Kesehatan terkait dengan penyebaran penyakit tersebut.
"Belum ada surat resmi dari Kemenkes soal virus zika yang merupakan penular penyakit cacar monyet tersebut. Namun, kita tetap akan melakukan langkah antisipasi, jangan menunggu instruksi dari pusat," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Singapura merilis temuan lebih dari 80 kasus virus zika melanda negara tersebut. Bahkan, pemerintah Indonesia sempat mengeluarkan imbauan kepada WNI agar tidak bepergian ke Singapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Meikyal Pontoh di Ambon, Rabu, mengatakan pemasangan pendeteksi itu karena Bandara Pattimura merupakan bandara internasional atau pintu masuk internasional, sehingga menjadi tempat untuk antisipasi masuknya virus tersebut.
"Salah satu cara mencegahnya adalah memasang alat untuk mendeteksi suhu tubuh. Dan kalau orang yang mengidap pasti ketahuan," ujarnya.
Dia mengatakan peralatan pendeteksi suhu tubuh akan memberi tanda bahwa penumpang yang sedang demam, di atas 38 derajat Ccelcius, sebagai salah satu gejala terjangkit virus zika.
"Kalau ada penumpang yang terdeteksi suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celcius, demam, alat ini akan menunjukkan warna merah di gambar tubuhnya. Kita akan isolasi dan memberikan 'treatment' (tindakan), dan dibawa ke rumah sakit rujukan yang sudah kita siapkan. Para penumpang di kedatangan internasional dari negara yang terjangkit virus zika, maka kita memberikan kartu khusus untuk memantau kondisi kesehatannya jika sudah pulang di daerahnya. Kalau ada gejala mirip gejala virus zika, akan segera terdeteksi," kata Meikyal.
Pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan upaya mencegah masuknya penyakit itu.
Alasannya, kata dia, Dinkes Maluku belum mendapatkan surat resmi dari Kementerian Kesehatan terkait dengan penyebaran penyakit tersebut.
"Belum ada surat resmi dari Kemenkes soal virus zika yang merupakan penular penyakit cacar monyet tersebut. Namun, kita tetap akan melakukan langkah antisipasi, jangan menunggu instruksi dari pusat," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Singapura merilis temuan lebih dari 80 kasus virus zika melanda negara tersebut. Bahkan, pemerintah Indonesia sempat mengeluarkan imbauan kepada WNI agar tidak bepergian ke Singapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019