Seluruh petugas Pertamina siaga di lokasi masing-masing selama hari libur untuk menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di Maluku sebelum dan saat hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) disiagakan mulai 20 Mei- 21 Juni 2019 selama 24 jam untuk menjamin stok BBM dan LPG di provinsi Maluku sebelum dan saat hari raya Idul Fitri," kata Branch Manager PT Pertamina Maluku Donny Brilianto.

"Kita berupaya mengoptimalkan ketersediaan energi sebelum dan selama libur lebaran, agar masyarakat dapat melakukan aktifitas mudik, arus balik dan pemenuhan kebutuhan hari raya dengan aman," katanya di Ambon, Senin.
Satgas Pertamina MOR VIII dalam rangka menjamin ketersediaan BBM berbagai jenis di setiap SPBU Pertamina di wilayah Maluku dan Papua (Humas Pertamina Maluku dan Papua)

Ia mengatakan, pihaknya melakukan mekanisme penyaluran BBM ke lembaga penyalur yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan dan agen premiun minyak dan solar (APMS) serta agen minyak tanah dan LPG.

"Kita berupaya penuhi stok BBM di lembaga penyalur serta agen minyak tanah dan LPG, selain itu kita juga menginstuksikan agar SPBU tetap buka saat hari raya, karena dipastikan kebutuhan akan meningkat," ujarnya.

Sebagai BUMN yang diamanatkan pemerintah untuk menjamin keamanan ketersediaan pasokan dan distribusi BBM, maka pelayanan dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Petugas di depot atau TBBM melaksanakan tugas penerimaan, penimbunan, sampai penyaluran BBM dilakukan setiap hari dengan pengaturan waktu kerja serta memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan kerja.

"Kami juga melakukan upaya monitoring dilapangan, jika kita memperoleh informasi potensi kelangkaan atau kesulitan masyarakat mendapatkan energi, maka kami bekerjasama dengan mitra kami untuk melakukan monitoring lapangan sampai ke titik jalur distribusi yang dikeluhkan masyarakat," tandasnya.

Pertamina kata Donny, juga siap menyalurkan BBM ke pulau-pulau terluar di Maluku, dengan dukungan dari stakeholder yakni operator pelayaran yang akan membawa masyarakat mudik, serta dukungan dari dishub dan syahbandar.

"Provinsi Maluku merupakan wilayah kepulauan sehingga mekanisme penyaluran menggunakan mode transportasu darat dan laut, prinsipnya BBM tersalur ke seluruh wilayah," katanya.

Ia mengakui, kondisi khusus juga diantisipasi pihaknya yakni mengoptimalkan penyaluran BBM ke kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Maluku Tengah paska putusnya akses jalan trans Seram.

"Paska putusnya akses jalan trans Seram yakni jembatan Waikaka Kamis (6/6), kami mengoptimalkan penyaluran BBM sebanyak 61 kiloliter (KL) yakni 51 kiloliter Pertalite dan 10 kiloliter Biosolar untuk satu SPBU regular dan enam SPBU kompakdi pulau Seram," ujar Donny.
 
Siaga di SPBU (Humas Pertamina Maluku dan Papua)

Penyaluran BBM dilakukan dari Terminal BBM Wayame Ambon, menggunakan kapal menuju Kairatu. BBM disalurkan ke SPBU menggunakan mobil tangki dari Kairatu.
 
Pihaknya telah mencoba pengiriman BBM melalui jalur utara (jalur alternatif) dari Terminal BBM Masohi, Maluku Tengah ke Seram Bagian Barat dengan jarak 400 kilometer tetapi terkendala akses jalan.

Proses pengiriman BBM dilakukan Jumat (7/6) melalui jalur utara tetapi kami terkendala dengan jalan dan jembatan ternyata juga tidak bisa dilalui sehingga mobil tangki terpaksa kembali lagi ke Terminal BBM Masohi.

"Hari ini kita coba alternatif penyaluran BBM agar efektif dan biaya efisien yakni melalui kapal pengangkut BBM dari TBBM Masohi ke Banda dan akan singgah di Kairatu untuk mengisi ke mobil tangki guna penyaluran ke SPBU," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019