Transaksi emas di pedagang pinggir jalan pertokoan Ambon Plaza maupun di depan Kantor Pegadaian Kota Ambon, Maluku, hingga kini masih normal.

"Belum begitu ramai, biasa-biasa saja sejak beberapa hari belakangan ini seusai perayaan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah," kata pedagang emas di depan  toko Ciwangi, pertokoan Ambon Plaza, Rusli, di Ambon, Jumat.

Ia mengaku telah membeli dari seorang warga masyarakat yang datang ke lapaknya, namun hanya 5 gram.

"Sehari-hari ya begini. Kalau abang perhatikan ada masyarakat yang datang selama ini hanya melihat-lihat langsung pergi, tanpa basa basi dan kondisi seperti ini mungkin juga disebabkan warga menunggu perubahan harga emas di toko-toko, kalau naik maka mereka menjualnya," katanya.

Kondisi berbeda terjadi pada pertengahan Mei 2019, menjelang perayaan Idul Fitri, di mana masyarakat cukup banyak yang datang untuk membeli atau menjual emas.

Rusli mengungkapkan harga emas di toko-toko emas yang ada di kota Ambon sekarang ini Rp620.000/gram, kondisi ini sudah bertahan sejak Mei 2019.

Namun, perubahan harga emas di toko tidak terlalu berpengaruh pada harga di pedagang emas pinggir jalan, sebab pedagang umumnya membeli berdasarkan tingkat kerusakan perhiasan yang dijual warga masyarakat.

Emas yang sudah lama dan perlu dicuci ditawarkan Rp450.000/gram, sedangkan yang rusak atau patah Rp420.000 hingga Rp430.000/gram, penawaran sudah dipertahankan selama ini.

Hal yang sama juga disampaikan Junaidi, tukang solder emas yang mangkal di sebelah lapak Rusli.

"Sebelum diperbaiki juga harus melakukan penawaran dulu sebab sekali solder Rp20.000/titik kerusakan atau patah. Selesai solder, perhiasan dicuci lagi, baru dikembalikan kepada warga yang punya, tergantung mau ambil kembali atau mau menjualnya," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019