Dinas Pertanian (Distan) provinsi Maluku memastikan semua ternak yang dijual sebagai hewan kurban saat perayaan Idul Adha 1440 Hijriah yang jatuh pada 12 Agustus 2019, aman dikonsumsi karena sudah melalui pemeriksaan kesehatan secara detail.

"Warga yang membeli maupun menerima daging hewan kurban tidak perlu khawatir karena semua hewan kurban telah melewati tahapan pemeriksaan kesehatan," kata Kepala Dinas Pertanian Maluku, Diana Padang, di Ambon, Kamis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter hewan, hingga saat ini belum ditemukan penyakit berbahaya, baik zoonosis maupun penyakit lainnya.

Setiap tahun, Dinas Pertanian Maluku melakukan pengawasan dan pemeriksaan rutin kesehatan semua hewan kurban, baik yang disalurkan pemerintah maupun masyarakat umum.

Pemeriksaan tersebut dengan dasar surat edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian tentang pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

Pemeriksaan hewan ternak yang akan dijual dilakukan di tempat penampungan yang disediakan oleh tim dokter hewan Distan Maluku dengan dibantu dua dokter dari Provinsi Sulawesi Selatan.

"Semua ternak yang ditampung para pengumpul diawasi oleh Distan dan kesehatannya diperiksa terlebih dahulu oleh dokter hewan sebelum dijual," katanya.

Saat ini, Distan Maluku memiliki dua dokter hewan, di samping dua dokter hewan yang diperbantukan dari Maros, Sulawesi Selatan. Mereka bertugas mengawasi dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap sapi, kambing, maupun domba yang akan dijual sebagai hewan kurban.

"20 jam sebelum dipotong setiap tempat penampungan sudah dilakukan pemeriksaan guna memastikan daging hewan kurban sesuai dengan ketentuan dan aman dikonsumsi. pendataan hewan kurban sudah dilakukan beberapa pekan lalu," katanya.

Petugas Distan Maluku juga melakukan pemeriksaan terhadap organ bagian dalam hewan, seperti jeroan, hati, dan limpa setelah hewannya dipotong.

Ia menjelaskan jika ditemukan indikasi gangguan kesehatan, maka dagingnya tidak akan disalurkan kepada warga yang berhak menerimanya.

Diana menambahkan tahun ini tercatat sekitar 900 hewan kurban, yakni masing-masing 400 ekor sapi dan kambing, serta 100 ekor domba.

"Tahun ini jumlah hewan kurban mengalami penurunan antara 25 hingga 40 persen karena kebanyakan penyumbang langsung membeli dari peternak di kabupaten dan menyalurkannya ke masjid-masjid," ujarnya.

Kebanyakan sapi yang dijual di Kota Ambon dibawa dari Kabupaten Seram Bagian Barat, Pulau Buru, dan Maluku Tengah, sedangkan kambing dan domba dari Maluku Barat Daya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019