Pesawat jenis ATR milik maskapai Garuda dalam waktu dekat tidak lagi beroperasi melayani masyarakat pengguna jasa penerbangan di bandar udara Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara.

Tidak beroperasinya pesawat milik Garuda dalam waktu dekat ini dibenarkan Kepala Kantor Bandar Udara Karel Sadsuitubun Anwar Hamid di Langgur, Kamis.

"Memang benar informasi tersebut, saya sudah koordinasi dengan pihak Garuda, dan hari ini surat dari manajemen maskapai itu sudah masuk ke kami," katanya.

Menurut Anwar, tidak beroperasinya maskapai Garuda dalam waktu dekat ini bukan hanya di bandara Karel Sadsuitubun namun juga di bandara-bandara lain baik di wilayah timur maupun sebagian wilayah di barat Indonesia.

"Jadi jangan ada anggapan masyarakat bahwa tak beroperasinya maskapai Garuda melayani daerah ini adalah kesalahan kita pihak bandara ataupun Pemda, itu sama sekali tidak benar," tandas Anwar.

Dijelaskan, berhenti beroperasinya pesawat milik maskapai Garuda di bandara ini adalah keputusan manajemen maskapai Garuda, dan hal ini berkaitan dengan perbaikan secara teknis di hanggarnya, setelah itu ke depan dapat normal kembali.

Anwar mengakui, tidak beroperasinya Garuda sudah tentu mengganggu pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa penerbangan, dimana di bandara ini yang beroperasi hanya maskapai Wings Air, selain itu juga akan mengganggu pendapatan pihak bandara yakni pendapatan Negara bukan pajak.

Pihak Bandara Karel Sadsuitubun dan Pemda Malra selama ini terus berupaya agar maskapai seperti Citilink, Batik, Susi Air dan lainnya dapat beroperasi di daerah ini, namun belum terwujud karena armada milik maskapai-maskapai tersebut kurang atau minim.

"Namun, dalam waktu dekat manajemen Batik Air akan datang untuk melihat fasilitas pendukung penerbangan di bandara ini, baik landasan pacu dan sarana lainnya," kata Anwar.
 

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019