Rumah milik Hayati, warga Hurnala, Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, musnah terbakar akibat yang bersangkutan panik saat terjadi guncangan gempa susulan dan lari meninggalkan rumah serta kompor yang masih menyala.

"Selama ini korban tinggal di tempat pengungsian dan Rabu, (2/10) sempat kembali dan memasak air, namun tiba-tiba dikejutkan oleh terjadinya gempa bumi tektonik susulan pada pukul 20:50 WIT," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Kamis.

Anggota Polsek Salahutu yang turun ke lokasi kejadian mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi kalau korban Hayati mengamankan diri saat terjadi gempa susulan.

Namun kompor yang sedang menyala terbalik ketika terjadi gempa bumi dan menimbulkan kebakaran api yang dimulai dari dinding papan bagian dapur hingga merembet ke seluruh bangunan rumah berukuran 5 x 7 meter persegi itu.

Menurut Julkisno, anggota Polsek Salahutu kemudian mencari Hayati di lokasi pengungsian Negeri Tulehu guna dimintai keterangan.

Akibat musibah kebakaran rumah tersebut, pemilik tidak sempat menyelamatkan barang-barang, dan warga juga tidak sempat membantu korban dikarenakan semuanya telah mengungsi meninggalkan area tersebut akibat peristiwa gempa bumi beberapa hari yang lalu.

"Terbakarnya seisi bangunan rumah tersebut dikarenakan dinding bangunan terbuat dari papan dan beratapkan daun sagu sehingga kobaran api dengan mudah merambat ke seisi rumah," katanya.

Dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran rumah tersebut dikarenakan adanya kompor yang menyala dan terbalik akibat gempa susulan, namun ditinggalkan pemiliknya karena panik.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019