Balai Arkeologi Maluku menggagas kreativitas remaja dalam mempromosikan objek sejarah dan budaya Ternate, Maluku Utara (Malut) dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi telepon pintar.

"Bukti-bukti fisik perkembangan peradaban ditemukan melalui berbagai objek benda pusaka dan budaya baik berupa benda (bangunan, fitur, artefak) maupun tak benda (aktivitas budaya, tradisi turun-temurun, tradisi lisan) diharapkan dapat mendorong generasi muda di wilayah ini untuk tidak melupakan sejarah peradaban Ternate," kata Kepala Balai Arkeologi Maluku, Bambang Sugiyanto di Ternate, Rabu.

Karena itu, Balai Arkeologi Maluku sebagai unit kerja di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam kurun beberapa tahun terakhir mengemas kegiatan Rumah Peradaban dalam bentuk edukasi yang khusus menyasar pada peserta didik di tingkat dasar dan menengah.



Sasaran tersebut sesuai dengan arahan bentuk kegiatan dasar yang dikembangkan dalam Rumah Peradaban meliputi destinasi pendidikan, peraga pendidikan dan buku pengayaan pendidikan serta berbagai lomba antar siswa.

Dikatakannya, untuk mendukung pengembangan kreativitas remaja pihaknya menyelenggarakan lomba untuk kalangan pelajar, yakni lomba video pendek dan lomba desain poster.

"Minat anak muda masa kini cenderung mudah terbawa arus globalisasi yang tentunya tidak hanya membawa dampak yang positif, namun juga dampak negatif akan datang bersamaan," katanya.

Sejumlah lokasi yang pernah menjadi tempat penyelenggaraan Rumah Peradaban, selain di Ternate, antara lain Rumah Peradaban Tanimbar (2016) di Kota Saumlaki, Maluku, Rumah Peradaban Banda (2016) di Pulau Banda, Maluku, Rumah Peradaban Bahari (2017) di Teluk Ambon, Maluku, Rumah Peradaban Morotai (2017) di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Rumah Peradaban Aru (2018) di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Rumah Peradaban Kota Ambon (2018) di Kota Ambon, Maluku
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019