Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mengapresiasi ketahanan warga khususnya di kota Ambon yang tidak mudah terpengaruh dan tetap tenang menyikapi gempa susulan yang masih terjadi hingga Kamis (14/11) malam.

"Saya mengapresiasi ketangguhan dan ketahanan warga Ambon yang semakin paham dan tidak lagi bereaksi berlebihan dalam menyikapi gempa susulan yang masih terus dirasakan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Maluku, Farida Salampessy, dikonfirmasi, Kamis malam.

Dia mencontohkan, tiga gempa beruntun dengan magnitudo bervariasi 2,9 hingga 3,6 pada Kamis pukul 18:26:25 WIT hingga 18:59:20 WIT tidak memengaruhi aktivitas masyarakat di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

"Guncangannya dirasakan cukup kuat, tetapi masyarakat tidak terpengaruh dan tetap melaksanakan aktivitasnya seperti biasa," katanya.

Gempa dangkal dengan kedalaman 10 Km dengan magnitudo 3,3 terjadi pada Kamis pukul 18:26:25 WIT dengan koordinat 3.6 LS dan 128.37 BT dengan episentrum pada 23 Km Timur Laut Ambon dan 29 Km Selatan Kairatu, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Gempa ini dirasakan di Passo, kecamatan Baguala dan Tulehu, Kecamatan Salahutu sebesar II MMI

Kemudian gempa susulan magnitudo 2.9 SR pada pukul 18:26:53 WIT, pusat gempa 3.6 LS -128.36 BT dengan episentrum pada 22 Km Timur Laut Ambon dan 29 Km Selatan Kairatu (SBB), dan getarannya dirasakan II MMI,

Sedangkan gempa ketiga dengan magnitudo 3.6 terjadi pukul 18:59:20 WIT. Pusat gempa 3.58 LS - 128.37 BT dengan episentrum pada 25 Km Timur Laut Ambon dan 26 Km Selatan Kairatu (SBB) dan juga dirasakan II MMI di Ambon, Tulehu dan Pulau Haruku, Maluku Tengah.

Dia mengaku sosialisasi tentang kondisi kegempaan di Maluku terus diintensifkan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta kesadaran masyarakat akan kondisi terkini paskagempa yang mengguncang Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan SBB pada 26 September 2019.

Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat, baik dilokasi penampungan pengungsi maupun pada komunitas warga, di samping sosialisasi tentang prosedur evakuasi mandiri sehingga masyarakat menjadi lebih siap menghadapi bencana.

Kendati demikian, Farida menyatakan, pihaknya telah menghubungi BPBD Kota Ambon maupun Maluku Tengah dan SBB untuk menginventarisasi kerusakan akibat gempa susulan pada Selasa (12/11) malam dengan magnitudo 5,1 maupun yang terjadi pada Kamis petang.

"Saya sudah meminta BPBD tiga wilayah untuk melakukan pendataan baik korban luka maupun bangunan yang rusak untuk segera dilaporkan, tetapi laporannya belum masuk," katanya.

Dia tidak memungkiri, gempa susulan yang masih terus terjadi dapat berdampak terhadap konstruksi rumah yang sebelumnya rusak akibat gempa pada 26 September 2019 menjadi lebih parah.

"Bisa saja gempa susulan yang masih terus terjadi ini mengakibatkan rumah yang sebelumnya rusak ringan menjadi rusak sedang dan rusak sedang menjadi rusak berat," tandasnya.

Sesuai pantauan, berbagai aktivitas masyarakat di Kota Ambon tetap berjalan normal dan tisak terpengaruh dengan guncangan gempa susulan yang terjadi pada Kamis petang hingga malam hari.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019