Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menjajaki pembukaan program studi (prodi) baru S1 Ilmu Aktuaria di bawah Fakultas MIPA.
Dekan Fakultas MIPA Unpatti Pieter Kakisina menyatakan, tahun ajaran 2020/2021 fakultas MIPA akan menjajaki pembukaan prodi baru ilmu aktuaria.
"Tahun depan paling lambat kita berupaya membuka prodi aktuaria, " katanya di Ambon, Jumat.
Menurutnya, pembukaan prodi ini melihat pada besarnya kebutuhan akan tenaga aktuaris di Indonesia.
Dibukanya prodi Ilmu Aktuaria diharapkan dapat menghasilkan banyak tenaga ahli yang dibutuhkan oleh industri jasa keuangan non bank seperti asuransi dan dana pensiun.
“Kebutuhan aktuaris di Indonesia sangat besar, sedangkan jumlah aktuaris masih terbatas,” lanjutnya.
Diakuinya, yang terjadi saat ini siswa kelas 3 SMA terutama jurusan studi IPA, setelah lulus cenderung memilih prodi bidang sosial dibandingkan ilmu eksakta.
"Permasalahan yang terjadi saat ini, matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat dikeluhkan oleh siswa, karena beberapa faktor yaitu, materi sulit, pembelajaran monoton, sehingga ketika lulus siswa memilih jurusan bidang sosial," jelasnya.
Pieter menambahkan, Fakultas MIPA Unpatti telah membuka prodi statistik dan memasuki angkatan ke dua, diharapkan prodi aktuaris menarik minat siswa untuk menjadi aktuaris.
Di era revolusi industri 4.0 teknologi informasi dan komunikasi lebih diutamakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran juga harus disesuaikan dan dibutuhkan inovasi metode pembelajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Dekan Fakultas MIPA Unpatti Pieter Kakisina menyatakan, tahun ajaran 2020/2021 fakultas MIPA akan menjajaki pembukaan prodi baru ilmu aktuaria.
"Tahun depan paling lambat kita berupaya membuka prodi aktuaria, " katanya di Ambon, Jumat.
Menurutnya, pembukaan prodi ini melihat pada besarnya kebutuhan akan tenaga aktuaris di Indonesia.
Dibukanya prodi Ilmu Aktuaria diharapkan dapat menghasilkan banyak tenaga ahli yang dibutuhkan oleh industri jasa keuangan non bank seperti asuransi dan dana pensiun.
“Kebutuhan aktuaris di Indonesia sangat besar, sedangkan jumlah aktuaris masih terbatas,” lanjutnya.
Diakuinya, yang terjadi saat ini siswa kelas 3 SMA terutama jurusan studi IPA, setelah lulus cenderung memilih prodi bidang sosial dibandingkan ilmu eksakta.
"Permasalahan yang terjadi saat ini, matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat dikeluhkan oleh siswa, karena beberapa faktor yaitu, materi sulit, pembelajaran monoton, sehingga ketika lulus siswa memilih jurusan bidang sosial," jelasnya.
Pieter menambahkan, Fakultas MIPA Unpatti telah membuka prodi statistik dan memasuki angkatan ke dua, diharapkan prodi aktuaris menarik minat siswa untuk menjadi aktuaris.
Di era revolusi industri 4.0 teknologi informasi dan komunikasi lebih diutamakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran juga harus disesuaikan dan dibutuhkan inovasi metode pembelajaran.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019