Gubernur Maluku Murad Ismail berharap Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku untuk bersama-sama pemerintah daerah dapat membantu masyarakat memajukan perekonomian karena tantangan dan persaingan global semakin kompetitif.

Perekonomian Maluku pada triwulan III-2019 mengalami pelambatan dibanding dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,6 persen, meskipun demikian laju pertumbuhan ekonomi Maluku lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan ekonomi Nasional yang mencapai 5,02 persen," katanya dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang  Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Lutfi Rumbia pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dengan tema "Sinergi Transformasi dan Inovasi Menuju Indonesia Maju" yang berlangsung di Ambon, Kamis.
 
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Maluku menurut lapangan usaha didominasi lapangan usaha yakni pertanian, kehutanan dan perikanan.Kemudian administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib serta lapangan usaha perdagangan besar, eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor.

Diikuti produk domestik regional bruto (PDRB) lapangan usaha industri pengelolaan baru mencapai 5,2% masih lebih rendah dibandingkan dengan lapangan usaha lainnya.

"Kita juga mengharapkan industri pengolahan berbasis sektor unggulan pertanian dan perikanan dapat meningkatkan kontribusi dalam perekonomian daerah guna meningkatkan nilai tambah di masa yang akan datang," katanya.
Suasana pertemuan tahunan Bank Indonesia di Ambon, Kamis (12/12) (John Soplanit)

Selain pertumbuhan ekonomi daerah, berdasarkan laporan bank Indonesia Provinsi Maluku yakni inflasi Maluku pada triwulan III-2019 sebesar 5,52 persen. Angka ini lebih tinggi dari kisaran tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Provinsi Maluku yakni 3,5 persen plus 1 persen.

Hal ini disumbangkan yang terutama diakibatkan oleh kelompok makanan jadi, kelompok bahan makanan, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Dia mengatakan, dalam rangka menjaga inflasi pemerintah daerah berupaya untuk meningkatkan suplai pasokan bahan pangan yang selama ini menjadi pelicin inflasi melalui peningkatan produksi dan perluas areal tanam seperti bawang merah dan cabai yang tersebar pada beberapa kabupaten/kota di Maluku.

"Dari sisi retribusi secara rutin tiap tahun dilaksanakan operasi pasar, terutama ketersediaan bahan pokok di pasar," ujarnya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019