DPRD Maluku mengharapkan bantuan Kementerian Komunikasi dan Informasi membangun jaringan telekomunikasi di Maluku, khususnya pada daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).
Akses telekomunikasi seperti jaringan telepon seluler maupun internet di Provinsi Maluku masih sangat minim, apalagi di daerah-daerah yang tergolong 3T yang merupakan beranda nusantara dan berbatasan dengan negara tetangga," kata anggota komisi I DPRD setempat, Amunidin Kolatlena di Ambon, Sabtu.
Letak daerah yang berada jauh dari ibu kota provinsi menjadikan pertumbuhan ekonomi sangat terhambat dikarenakan pembangunan infrastruktur yang belum merata dan salah satunya adalah akses telekomunikasi.
Menurut dia, saat melakukan agenda penyampaian aspirasi maka ada banyak persoalan yang telah disampaikan Komisi I DPRD Maluku kepada Kemenkominfo yang membidangi urusan komunikasi dan informatika.
"Kepada Kemenkominfo kami bicarakan banyak hal soal internet dan komunikasi di Provinsi Maluku," ujarnya.
Memang udah ada upaya dari Pemprov Maluku khususnya di Dinas Komunikasi dan Informasi untuk membuka akses telekomunikasi di daerah-daerah yang belum tersentuh jaringan internet dan komunikasi.
"Namun yang kita harapkan, kehadiran Komisi I dan Diskominfo ke kementerian bisa mendapatkan respon balik dan perhatian khusus dari pemerintah.
Sebab kehadiran jaringan internet bagi masyarakat sangatlah penting terutama anak-anak usia sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sehingga akses internet sangat diperlukan,
Menurutnya, banyak kecamatan hingga desa di Maluku tidak tersentuh akses telekomunikasi. Dia berharap, seluruh provinsi di Indonesia diperlakukan sama, termasuk juga di Provinsi Maluku.
Karena ada banyak kecamatan hingga desa yang sama sekali tidak bisa mengakses telekomunikasi.
Dia juga menyambut positif bantuan satu unit peralatan telekomunikasi dari Kemenkominfo untuk Desa Artavela, Kabupaten Seram Bagian Timur dan ke depannya diharapkan ada desa-desa lain juga dapat menerima bantuan serupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Akses telekomunikasi seperti jaringan telepon seluler maupun internet di Provinsi Maluku masih sangat minim, apalagi di daerah-daerah yang tergolong 3T yang merupakan beranda nusantara dan berbatasan dengan negara tetangga," kata anggota komisi I DPRD setempat, Amunidin Kolatlena di Ambon, Sabtu.
Letak daerah yang berada jauh dari ibu kota provinsi menjadikan pertumbuhan ekonomi sangat terhambat dikarenakan pembangunan infrastruktur yang belum merata dan salah satunya adalah akses telekomunikasi.
Menurut dia, saat melakukan agenda penyampaian aspirasi maka ada banyak persoalan yang telah disampaikan Komisi I DPRD Maluku kepada Kemenkominfo yang membidangi urusan komunikasi dan informatika.
"Kepada Kemenkominfo kami bicarakan banyak hal soal internet dan komunikasi di Provinsi Maluku," ujarnya.
Memang udah ada upaya dari Pemprov Maluku khususnya di Dinas Komunikasi dan Informasi untuk membuka akses telekomunikasi di daerah-daerah yang belum tersentuh jaringan internet dan komunikasi.
"Namun yang kita harapkan, kehadiran Komisi I dan Diskominfo ke kementerian bisa mendapatkan respon balik dan perhatian khusus dari pemerintah.
Sebab kehadiran jaringan internet bagi masyarakat sangatlah penting terutama anak-anak usia sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sehingga akses internet sangat diperlukan,
Menurutnya, banyak kecamatan hingga desa di Maluku tidak tersentuh akses telekomunikasi. Dia berharap, seluruh provinsi di Indonesia diperlakukan sama, termasuk juga di Provinsi Maluku.
Karena ada banyak kecamatan hingga desa yang sama sekali tidak bisa mengakses telekomunikasi.
Dia juga menyambut positif bantuan satu unit peralatan telekomunikasi dari Kemenkominfo untuk Desa Artavela, Kabupaten Seram Bagian Timur dan ke depannya diharapkan ada desa-desa lain juga dapat menerima bantuan serupa.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019