Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Eva Tuhumury menyatakan, bantuan bagi korban bencana gempa bumi Ambon pada 2019 belum diserahkan seluruhnya.

"Bantuan yang diberikan Pemkot Ambon bagi korban gempa bumi belum semuanya diserahkan atau baru tahap pertama,"katanya, Jumat.

Pemkot Ambon katanya, bantuan penanganan korban bencana gempa bumi Ambon telah diserahkan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa Dana Tunggu Hunian (DTH) untuk rumah rusak berat sebesar Rp3 juta, Cash For Work (CFW) untuk rumah rusak berat, sedang dan ringan sebesar Rp250 ribu.

Selain itu dana stimulan rumah rusak dengan rincian rumah rusak berat sebesar Rp50 juta, rumah rusak sedang Rp25 juta, dan rumah rusak ringan  Rp10 juta, kepada 1631 korban.

Menurutnya, sampai saat ini bantuan yang telah disalurkan kepada para korban melalui rekening penerima, baru sebatas dana tunggu hunian dan cash for work.

Rinciannya dana tunggu hunian sebesar Rp3 juta diberikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat, dengan asumsi korban membayar uang sewa rumah atau kamar selama enam bulan selama proses penyelesaian rumah mereka yang rusak, sehingga tidak tinggal di lokasi pengungsian. 

Sementara untuk uang sebesar Rp250 ribu merupakan uang bersih puing atau Cash For Work (CFW) yang diberikan kepada semua korban dengan asumsi Rp50 ribu per hari selama lima hari, untuk membersihkan sisa puing dari kerusakan yang dialami paska bencana gempa bumi," ujarnya.

Eva menjelaskan, terkait bantuan pembangunan rumah, uang tersebut akan disalurkan kepada korban setelah dikeluarkannya petunjuk yeknis (juknis).

"Hal ini sesuai Surat Pemberitahuan dari Sekretaris Utama BNPB , bahwa dana stimulan rumah rusak sebesar Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta bagi rusak sedang dan Rp10 juta kepada rusak ringan harus menunggu dikeluarkannya juknis," tandasnya.

Dana stimulan tersebut  telah tersedia di rekening BPBD, tetapi belum bisa disalurkan karena menunggu juknis.

"Begitu juknisnya keluar, dana stimulan tersebut akan segera disalurkan ke rekening masing-masing korban sesuai kondisi rumah mereka," katanya dan menambahkan, hal ini dilakukan untuk mencegah penggunaan anggaran bantuan yang nantinya tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020