Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di saat terjadi kemarau dengan suhu udara di atas 30 derajat seperti yang terjadi belakangan ini.

"Sejak akhir 2019 hingga saat ini sudah terjadi beberapa kali kasus karhutla pada sejumlah titik di Pulau Ambon, belum lagi terjadi kebakaran rumah," kata Kasubag Humas Polresta setempat, Inspektur Polisi Satu Julkisno Kaisupy di Ambon, Senin.

Bahlan Minggu, (19/1) sekitar pukul 13:00 WIT, bertempat di Hutan Kayu Satu Petuanan Negeri Soya, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon telah terjadi kebakaran hutan di lokasi Hutan Kayu Satu dengan luas hutan sekira 30 hingga 35 Hektar.

Menurut dia, polisi yang datang ke lokasi kejadian mengambil keterangan sejumlah warga diantaranya Ny. Yana (30) dan Rasid Sarahim (33) yang menyebutkan sekitar pukul 09:00 WIT, kedua saksi sementara berada di halaman rumah melihat lahan kosong yang terbakar.

Jarak dari rumah para saksi dari lahan kosong yang terbakar hanya sekitar 50 meter.

Sekira pukul 13:00 WIT, api di sekitar lahan kosong yang terbakar tersebut semakin meluas karena cuaca yang panas disertai tiupan angin, sehingga warga setempat berusaha untuk mematikan nyala api dengan air namun tidak berhasil karena nyala api terus merambat ke arah Timur lereng gunung yang sebagian besar lahan merupakan hutan.

Pukul 14:00 WIT, personil Babinkamtibmas Desa Batu Merah, Bripka Abu Hehanussa bersama enam personel Babinsa Desa Batu Merah diantaranya Serma Suparjo, Serma Ardi Teuhayo, Serda Abdulah Latuconsina dan tiga rekannya tiba di lokasi kebakaran dan bersama Warga menuju lereng gunung Hutan Kayu Satu untuk berusaha memadamkan api.

"Satu jam kemudian personil bantuan gabungan TNI AD Raider 733/Masariku, Denkav V dan Denzipur dan SPKT Polresta P. Ambon bersama Polsek Sirimau dan Petugas Lingkungan Hidup dilengkapi unit mobil Pemadam Lingkungan Hidup tiba di TKP mengamankan lokasi hutan terbakar.

Hingga pukul 18:00 WIT, kondisi hutan terbakar sebagian besar api berhasil dipadamkan, dan yang masih terbakar pada posisi lereng gunung dengan lokasi posisi jurang.

"Awalnya sumber api berawal dari lahan kosong milik warga yang diperkiralan seluas 20 x 30 meter yang baru dibersihkan pekan lalu dan baru dibakar sejak kemarin dan hari ini," jelas dia.

Akses Jalan menuju TKP hutan Terbakar sulit dijangkau oleh mobil Damkar dan api hanya dapat dipadamkan pada lokasi yang dekat dengan pemukiman warga, sementara lokasi hutan terbakar pada kawasan lereng gunung hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020