Warga Desa Moain di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya(MBD), Maluku yang akan melakukan perjalanan menggunakan transportasi laut harus kehujanan saat menunggu kapal di pelabuhan musiman di daerah tersebut akibat fasilitas bangunan yang menampung calon penumpang tidak memadai sehingga diperlukan adanya perhatian serius pemerintah kabupaten.

"Kalau saat musim hujan, mereka sangat kesulitan mendapatkan tempat berteduh yang layak saat menunggu kapal laut," kata Ketua Komisi III DPRD Maluku, Anos Yermias di Ambon, Kamis.

Keluhan warga ini disampaikan saat politisi Partai Golkar itu melakukan kunjungan masa reses pada sejumlah pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya yang merupakan salah satu wilayah terluar dan terdepan di Maluku.

Dia mengaku sejak awal pemerintah kabupaten sudah pernah mendirikan sebuah bangunan yang dipakai warga saat akan bepergian melalui jalur laut.

Namun kondisi bangunannya saat ini sudah tidak layak digunakan sehingga mereka harus bertahan di tempat terbuka saat menunggu kapal laut.

"Memang diakui yang namanya areal pelabuhan itu merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan, tetapi di sisi lainnya, Pantai Moain sering menjadi pelabuhan alternatif ketika berlangsung musim barat," ujarnya.

Karena di saat terjadi musim barat, dermaga kapal di Tiakur, Ibu Kota Kabupaten MBD tidak bisa dirapat oleh kapal akibat gelombang tinggi disertai angin kencang.

"Walau pun Moain hanyalah pelabuhan alternatif atau musman dan merupakan kewenangan Kemenhub, tetapi minimal ada perhatian serius pemkab terhadap rakyatnya yang dominan menggunakan jasa perhubungan laut," tandas Anos.

Pejabat pemkab yang hendak bepergian bisa saja menggunakan pesawat terbang, lanjutnya, namun perlu juga memberikan perhatian terhadap rakyat kecil yang lebih banyak menggunakan jasa kapal laut.

Insiden tewasnya dua bocah dan sembilan lainnya terluka karena sambaran petir di Wulur, Kecamatan Pulau Damer pada Mei 2019 lalu karena saat itu mereka sementara mengantarkan keluarga untuk berangkat ke Ambon.

Sebab daerah itu juga tidak terdapat bangunan khusus sebagai tempat berlindung sementara bagi warga yang sedang menunggu kapal.

 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020