Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mencatat luas panen padi di Provinsi Maluku pada 2019 diperkirakan sebesar 25,98 ribu hektare atau mengalami penurunan sebanyak 3.075 hektare atau 10,58 persen dibanding 2018.

"Luas panen padi di Provinsi Maluku pada 2019 diperkirakan hanya 25,98 ribu hektare dengan produksi sebesar 98,26 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami penurunan sebanyak 17,97 ribu ton (15,46 persen) dibandingkan 2018," kata kepala Bidang Statistik  Produksi BPS Maluku, Charles Gigir Anidlah di Ambon, Selasa.

Hasil produksi tersebut jika dikonversikan menjadi beras maka produksi beras di provinsi Maluku pada 2019 mencapai sekitar 54,74 ribu ton.

Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) pola panen padi di Maluku pada periode Januari hingga Desember tahun 2019, cukup berbeda dengan pola panen 2018, di mana puncak panen terjadi pada Januari, sedangkan pada 2019 puncak panen di Agustus.

"Luas panen tertinggi terjadi pada Agustus 2019 yakni sebesar 4,88 ribu hektare dan luas panen terendah terjadi November sebesar 0,18 ribu hektare," ujarnya.

Jika dibandingkan antarbulan, maka penurunan produksi terbesar pada 2019 dibanding 2018 terjadi pada Januari yaitu sekitar 12,14 ribu ton.

Sedangkan kenaikan produksi padi di provinsi Maluku pada 2019 hanya terjadi di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sedangkan penurunan cukup besar terjadi di Kabupaten Buru dan Maluku Tengah yang selama ini merupakan daerah penghasil padi terbanyak di Provinsi Maluku.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020