Pihak Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization - WHO) sedang menghitung jumlah kelompok orang berisiko COVID-19 di Kota Ambon, Maluku.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku Meikyal Pontoh, dikonfirmasi, Minggu, membenarkan organisasi kesehatan tersebut sedang melakukan hal tersebut.

"Kota Ambon memiliki wilayah kecil yakni 377 KM2 dengan tingkat kepadatan penduduk relatif tinggi, di mana lebih dari 400.000 jiwa sehingga perlu mengetahui tingkat kelompok orang berisiko COVID - 19," ujarnya.

Meikyal yang juga Kadis Kesehatan Maluku itu mengemukakan, jumlah kasus terinfeksi virus COVID - 19 di Kota Ambon hingga Minggu siang, sekitar pukul 12.00 WIT positif satu terkonfirmasi, satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta enam lainnya Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Keduanya sedang menjalani isolasi di RSUD dr.M. Haulussy Ambon dan ditangani tim medis sesuai prosedur yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," katanya.

Meikyal yang didampingi Ketua Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang itu mengatakan, enam ODP itu adalah mereka yang intensif dipantau petugas Puskemas di masing - masing Desa maupun Kelurahan di Kota Ambon.

"Jadi bertambahnya jumlah ODP di Kota Ambon maupun Kabupaten/Kota lainnya di Maluku itu menunjukkan kinerja Tim Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 maupun petugas Puskesmas," ujarnya.

Disinggung pengadaan obat chloruquine dan avigan untuk mengatasi virus COVID - 19, dia menjelaskan, itu kebijakan pemerintah pusat.

"Pastinya dua obat tersebut belum dimanfaatkan di Maluku untuk memerangi virus Corona," katanya.

Sedangkan,  Ketua Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, mengemukakan, data virus COVID -19 di daerah ini tercatat satu positif atau terkonfirmasi, satu PSP dan 53 ODP.

Rinciannya, Kota Ambon satu kasus terkonfirmasi, satu PSP dan enam ODP, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) 26 ODP, Kabupaten Buru 10 ODP, Kabupaten Kepulauan Aru enam ODP, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tiga ODP dan Kota Tual dua ODP.

Sedangkan, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Kabupaten Buru Selatan belum ada temuan.   

Kasrul yang Sekda Maluku itu memastikan, pemerintah, baik Provinsi maupun 11 Kabupaten/Kota telah diarahkan untuk menyiapkan ruangan isolasi di masing - masing rumah sakit, tim medis dan peralatan.

"Pastinya petugas medis dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) saat menangani ODP, PDP maupun terkonfirmasi, di Maluku saat ini berstatus darurat bencana non alam," tandas Kasrul.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020