Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Ambon pada Maret 2020 mengalami deflasi sebesar 0,71 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 105,56.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dengan IHK 104,20, dan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya, Surakarta, dan Kota Pekan Baru sebesar 0,01 persen dengan IHK berturut-turut 104,26, 103,76, dan 103,40," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Jessica Eliziana Pupella dalam berita resmi BPS Maluku tertanggal 1 Maret 2020 di Ambon, Rabu.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,40.
Jessica mengatakan, dari 90 Kota IHK, tercatat 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi.
"Dari 90 kota IHK, ranking IHK Kota Ambon berada pada posisi 13, sedangkan inflasi bulanan Kota Ambon berada pada ranking 84, dan inflasi tahun kalender Kota Ambon posisi 72 dan inflasi dari tahun ke tahun menduduki ranking 82," ujarnya.
Menurutnya, 10 komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon pada Maret 2020 diantaranya adalah : cabai rawit (0,39 persen), angkutan udara (-0,24 persen), ikan layang (-0,08 persen), bawang merah (0,07 persen), cabai merah (-0,05 persen), kangkung (-0,04 persen), pepaya (-0,03 persen), cakalang diawetkan (-0,03 persen), manga (-0,03 persen), dan bawang putih (-0,03 persen).
Jessica mengatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2020 di Kota Ambon secara umum menunjukkan adanya penurunan.
"Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku pada Maret 2020 diketahui bahwa terjadi deflasi di Kota Ambon sebesar 0,71 persen atau terjadi enurunan harga IHK dari 106,32 pada Februari 2020 menjadi 105,56 pada Maret 2020," katanya.
Inflasi tahun kalender Kota Ambon tercatat sebesar 0,13 persen, dan inflasi tahun ke tahun Kota Ambon tercatat 1,34 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dengan IHK 104,20, dan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya, Surakarta, dan Kota Pekan Baru sebesar 0,01 persen dengan IHK berturut-turut 104,26, 103,76, dan 103,40," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Jessica Eliziana Pupella dalam berita resmi BPS Maluku tertanggal 1 Maret 2020 di Ambon, Rabu.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,40.
Jessica mengatakan, dari 90 Kota IHK, tercatat 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi.
"Dari 90 kota IHK, ranking IHK Kota Ambon berada pada posisi 13, sedangkan inflasi bulanan Kota Ambon berada pada ranking 84, dan inflasi tahun kalender Kota Ambon posisi 72 dan inflasi dari tahun ke tahun menduduki ranking 82," ujarnya.
Menurutnya, 10 komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon pada Maret 2020 diantaranya adalah : cabai rawit (0,39 persen), angkutan udara (-0,24 persen), ikan layang (-0,08 persen), bawang merah (0,07 persen), cabai merah (-0,05 persen), kangkung (-0,04 persen), pepaya (-0,03 persen), cakalang diawetkan (-0,03 persen), manga (-0,03 persen), dan bawang putih (-0,03 persen).
Jessica mengatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2020 di Kota Ambon secara umum menunjukkan adanya penurunan.
"Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku pada Maret 2020 diketahui bahwa terjadi deflasi di Kota Ambon sebesar 0,71 persen atau terjadi enurunan harga IHK dari 106,32 pada Februari 2020 menjadi 105,56 pada Maret 2020," katanya.
Inflasi tahun kalender Kota Ambon tercatat sebesar 0,13 persen, dan inflasi tahun ke tahun Kota Ambon tercatat 1,34 persen.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020