Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku Utara (Malut) menyalurkan hasil donasi ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dan paramedic dalam penanganan pasien yang terjangkit COVID-19 di daerah itu.
Ketua IDI Malut dr Alwia Assagaf di Ternate Selasa menyatakan bantuan yang disalurkan diantaranya sepatu both 10 buah, sarung tangah dan masker N95 sebanyak 10 pcs, handshoen, vitamin C, masker bedah masing-masing 2 box, baju hamzat warna merah, warna putih, warna biru masing-masng dua buah diserahkan IDI Malut ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut.
"Kami menggalang donasi ini, karena saat ini untuk orang dalam pengawasan (OPD) saat ini belum diisolasi dan tidak disediakan APD memadai untuk penanganan pasien COVID-19," katanya.
Sehingga dibutuhkan dukungan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, apalagi APD sangat terbatas dan IDI Malut, terus membuka donasi bertujuan untuk menyebarkan informasi ke masyarakat dan penyediaan APD bagi petugas medis dalam penanganan pasien COVID-19.
Alwiah menyatakan dalam penggalangan donasi itu akan digunakan untuk kebutuhan para tenaga medis dan saat ini IDI bekerjasama dengan Dinkes dalam penyediaan APD dan harusnya adanya kontribusi pemerintah kabupaten/kota dalam penyediaan APD, terutama di ruang isolasi pasien COVID-19.
Dia mengakui pihaknya terus menjaga anggotanya sebagai bentuk tanggung jawab organisasi anggota, apalagi perkembangan virus COVID-19 sangat ganas, maka alat pelindung diri (APD) sangat penting, sehingga pemerintah daerah harusnya menyediakan kebutuhan APD, meskipun saat ini sangat sulit diperoleh, karena seluruh dunia sangat membutuhkan.
Olehnya itu, tenaga medis dan para medis diwajibkan dibekali dengan APD dalam penanganan COVID-19, sebab satu pasien minimal positif minimal ditangani tim medis membutuhkan 14 APD sekali pakai.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Ketua IDI Malut dr Alwia Assagaf di Ternate Selasa menyatakan bantuan yang disalurkan diantaranya sepatu both 10 buah, sarung tangah dan masker N95 sebanyak 10 pcs, handshoen, vitamin C, masker bedah masing-masing 2 box, baju hamzat warna merah, warna putih, warna biru masing-masng dua buah diserahkan IDI Malut ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut.
"Kami menggalang donasi ini, karena saat ini untuk orang dalam pengawasan (OPD) saat ini belum diisolasi dan tidak disediakan APD memadai untuk penanganan pasien COVID-19," katanya.
Sehingga dibutuhkan dukungan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, apalagi APD sangat terbatas dan IDI Malut, terus membuka donasi bertujuan untuk menyebarkan informasi ke masyarakat dan penyediaan APD bagi petugas medis dalam penanganan pasien COVID-19.
Alwiah menyatakan dalam penggalangan donasi itu akan digunakan untuk kebutuhan para tenaga medis dan saat ini IDI bekerjasama dengan Dinkes dalam penyediaan APD dan harusnya adanya kontribusi pemerintah kabupaten/kota dalam penyediaan APD, terutama di ruang isolasi pasien COVID-19.
Dia mengakui pihaknya terus menjaga anggotanya sebagai bentuk tanggung jawab organisasi anggota, apalagi perkembangan virus COVID-19 sangat ganas, maka alat pelindung diri (APD) sangat penting, sehingga pemerintah daerah harusnya menyediakan kebutuhan APD, meskipun saat ini sangat sulit diperoleh, karena seluruh dunia sangat membutuhkan.
Olehnya itu, tenaga medis dan para medis diwajibkan dibekali dengan APD dalam penanganan COVID-19, sebab satu pasien minimal positif minimal ditangani tim medis membutuhkan 14 APD sekali pakai.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020