Fasilitas yang dimiliki PT Dok Wayame di Ambon sudah kadaluarsa sehingga perlu ditinjau kembali agar dapat difungsikan sebagai galangan kapal berskala besar di Maluku. "Fasilitas peralatan yang ada di PT Dok Wayame sudah kadaluarsa sehingga perlu di ganti," kata mantan anggota DPRD Kota Ambon Jhon Jokohael, di Ambon, Jumat. Jokohael mengatakan, fasilitas galangan kapal di perusahaan tersebut umumnya sudah rusak, menyebabkan banyak perusahaan pelayaran terpaksa melakukan perbaikan kapal di luar Maluku. "Jumlah kapal di Maluku cukup banyak, tetapi kebanyakan memilih melakukan perbaikan di PT Dok Surabaya karena fasilitas di PT Dok Wayame sebagian besar tidak dapat difungsikan," katanya. Menurut dia, kemampuan perbaikan yang dilakukan oleh PT Dok Wayame hanya untuk kapal bertonase 500 GT, itupun tidak optimal, sedangkan untuk kapal bertonase diatas 1000 tidak bisa dilakukan perbaikan. "Pemerintah Provinsi (Pemrov) Maluku harus serius mengembangkan PT Dok Wayame, karena  merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)," Jokohael. Jokohael optimis, bila perusahaan tersebut dikelola maksimal bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Maluku. "Yang perlu dikejar sekarang adalah bagaimana Dok Wayame harus efektif dan efisien guna menghasilkan PAD bagi Maluku,"katanya. Dia menambahkan, peningkatan kapasitas PT DOK Wayame perlu dilakukan sehingga perbaikan kapal dapat dilakukan di perusahaan tersebut tanpa harus keluar Maluku demi kelancaran transportasi di daerah ini.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010