Stok kebutuhan gula untuk masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), saat bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah menipis, karena belum adanya distribusi pasokan ke daerah ini.

Plt Kadis Pangan Pemprov Malut, Saleh Gani, di Ternate, Senin, membenarkan menipisnya stok gula di Ternate dan daerah lainnya di Malut, karena belum distribusi stok yang dipasok ke Malut masih tertahan di Sulawesi Selatan.

"Sebab, saat ini, sedikitnya 100 ton stok gula yang dipasok pemerintah pusat belum tiba, karena tidak ada transportasi ke Malut," ujarnya.

Dia mengakui, kebutuhan stok gula yang akan didistribusikan ke Malut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah tahun 2020 ini, tetapi terkendala karena tidak adanya akses transportasi ke daerah ini dan belum ada distributor, menyusul adanya pemberlakuan penutupan aktivitas di pelabuhan maupun bandara.

Sementara itu, Divisi Regional (Divre) Badan Urusan Logistik (Bulog) Ternate menyatakan, persediaan sejumlah jenis kebutuhan pokok bagi masyarakat masih tersedia, tetapi untuk stok gula minim.

Kepala Subdivre Bulog Ternate Armin Banjar dihubungi sebelumnya menyebutkan bahwa stok beras yang tersedia di gudang Ternate maupun gudang Tobelo mencapai 4.400 ton.

Menyinggung tentang kebutuhan gula pasir bagi masyarakat, Armin mengakui sejak minggu lalu mengalami kekosongan stok, menyusul tingginya kebutuhan masyarakat akan tetapi, untuk beras setiap bulan rata-rata penyaluran untuk kebutuhan masyarakat sebanyak 200 ton.

Sedangkan, untuk kebutuhan menjelang balan Ramadhan tahun 2020 mendatang seluruh kebutuhan dijamin tersedia.

Sementara itu, Kadisperindag Kota Ternate, Hasyim Yusuf dihubungi menyatakan, untuk ketersediaan stok sembako masih akan bertahan sampai beberapa bulan ke depan.

Namun, saat ditanya terkait dengan ketersediaan gula pasir menurutnya, untuk gula memang masih akan bertahan bebarapa minggu ke depan.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020