Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam memberikan pelayanan, karena selama tiga bulan bekerja di rumah.

" Pemkot Ternate tidak memberlakukan normal baru, tetapi karena selama tiga bulan warga tidak beraktivitas dan mengganggu ekonomi masyarakat, sehingga dengan adanya aktivitas ASN ini harus betul-betul memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Sekkot Ternate, DR Jusuf Sunya usai menggelar sidak di Kantor Kecamatan Kota Ternate Utara, Selasa.

Menurut dia, dari hasil pemantauannya seluruh ASN masuk kantor dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun harus mengikuti protokoler kesehatan dengan cara mengunakan masker dan menjaga jarak  selama melaksanakan tugasnya melayani masyarakat.

Selain itu, dia telah mengecek aktivitas pelayanan umum, terutama di kecamatan dan berbagai instansi lainnya, guna memastikan aktivitas pelayanan kepada masyarakat.

Kendati demikian, dia meminta agar seluruh pihak mematuhi protokol penanganan COVID-19, guna memutus peredaran virus corona karena Kota Ternate merupakan daerah tertinggi pasien positif yakni sebanyak 116 orang, sedangkan secara keseluruhan di Malut mencapai 190 orang.

Terkait dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Jusuf menyatakan, Pemkot Ternate tidak mengusulkan karena pertimbangannya dana terbatas,rumah sakit rujukan berada di Kota Ternate dan khawatir ada warga akan dirujuk ke Ternate harus memenuhi kriteria yang akan menyulitkan.

Selain itu, Kota Ternate merupakan pintu masuk Provinsi Malut, sehingga saat ini kebijakannya dilakukan relaksasi, sehingga ASN memiliki tugas untuk mengingatkan kepada masyarakat, di mana lurah sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan.

Jusuf menambahkan, pihaknya sedang mengkaji skenario untuk aktivitas pendidikan, meskipun saat ini para siswa masih dirumahkan, karena khawatir saat di sekolah akan berkerumun.

"Tetapi, jika pandemi turun,  maka disiapkan skema agar sekolah kembali beraktivitas, karena para siswa adalah generasi emas, sehingga Malut mencapai puncak bonus demografi," ujarnya. 

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020